Rusia Prihatin Atas Serangan Rudal Israel di Suriah

Tentara Israel memblokir jalan dekat Israel dengan perbatasan Suriah dekat Dataran Golan yang dikuasai Israel, 10 Februari 2018.

Kementerian Luar Negeri Rusia, Sabtu (10/2), menyatakan prihatin atas serangan rudal Israel atas sasaran-sasaran di Suriah dan mendesak kedua pihak supaya jangan memperuncing keadaan.

Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataan mengatakan “yang sangat memprihatinkan adalah bahaya yang ditimbulkan oleh peningkatan ketegangan di dalam dan sekitar zona de-eskalasi di Suriah, yang khusus diciptakan untuk mengurangi kekerasan di negara itu.”

“Kami mendesak semua pihak yang terlibat agar menahan diri dan mencegah tindakan-tindakan yang hanya akan menambah komplikasi situasi yang sudah gawat.Kami menyatakan sangat penting untuk menghormati tanpa syarat kedaulatan dan integritas Suriah dan negara-negara lain di kawasan itu. Sama sekali tidak bisa diterima adanya ancaman-ancaman atas keamanan dan keselamatan tentara Rusia, yang berada di Suriah atas undangan pemerintah yang sah untuk membantu perjuangan melawan teroris,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataannya.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mengatakan ia telah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang perkembangan terakhir itu. Rusia mendukung pemerintahan Bashar al Assad dan punya pasukan dalam jumlah besar di Suriah.

Militer Suriah dan para sekutunya membantah bahwa sebuah pesawat drone yang ditembak jatuh Israel telah melanggar wilayah udara Israel, dan mengatakan drone itu sedang mengadakan penerbangan rutin untuk mengumpulkan bahan-bahan tentang gerakan kelompok militan ISIS.

Sabtu pagi Israel mengatakan sebuah pesawat tempur jetnya ditembak jatuh oleh meriam penangkis serangan udara Suriah. Seorang penerbangnya menggunakan kursi pelontar dan mengalami luka-luka serius, dan seorang pilot lainnya luka ringan. [ii]