Rusia Sampaikan Tuntutan Menjelang Pembicaraan dengan AS

  • Patsy Widakuswara

Pasukan Rusia tampak mengikuti latihan militer di Kadamovskiy, wilayah Rostov, Rusia selatan dekat perbatasan Ukraina timur (foto: dok).

Pembicaraan antara diplomat AS dan Rusia akan dimulai hari Senin (10/1) di Jenewa setelah kebuntuan selama berminggu-minggu terkait penempatan pasukan Rusia di dekat perbatasannya dengan Ukraina.

Latihan militer dan penempatan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina menjadi agenda pembicaraan AS-Rusia hari Senin di Jenewa, yang dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman dan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov.

Moskow mengajukan tuntutan besar-besaran agar NATO mengurangi kehadirannya di Eropa Timur dan tidak menerima Ukraina sebagai anggota – tuntutan yang tidak dapat diterima oleh AS dan Eropa.

Menlu AS Antony Blinken

Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengemukakan, “Itu tentu saja bagian dari pedoman, untuk mengeluarkan daftar tuntutan yang benar-benar diabaikan kemudian mengklaim bahwa pihak lain menolak dan menggunakannya sebagai pembenaran atas tindakan agresifnya. Namun faktanya, Rusia mengetahui apa yang dimaksud dengan nonstarter. Akan tetapi ada juga area, subjek, serta masalah di mana kami bisa terlibat, berdialog, sekaligus melihat apakah kita bisa meningkatkan keamanan semua pihak secara keseluruhan.”

BACA JUGA: AS, NATO Tolak Tuntutan Rusia Terkait Perluasan Pakta Pertahanan

Rusia mengatakan tidak sedang bersiap untuk menyerang Ukraina, negara tetangganya dalam Uni Soviet. Rusia menegaskan ekspansi NATO merupakan ancaman bagi keamanannya.

Presiden Rusia Vladimir Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin mengemukakan, “'Tidak satu inci pun ke Timur. Itulah yang diberitahukan kepada kami pada tahun 1990-an. Dan apa yang terjadi? Jelas-jelas, kami ditipu.”

Putaran pertama pembicaraan kemungkinan lebih mengarah pada penyampaian beberapa keluhan dan tidak mungkin menghasilkan kepastian mengenai Ukraina.

John Tefft, mantan duta besar AS untuk Rusia dan Ukraina melalui Skype menguraikan, “Mengenai Ukraina, menurut saya tidak ada yang tahu persis apa yang ada dalam pikiran Presiden Putin. Pemerintahan Biden, menurut saya, telah melakukan yang terbaik, tidak hanya menggalang sekutu untuk mengoordinasi kebijakan, juga memberi sinyal kepada Rusia niatnya untuk menjatuhkan sanksi yang cukup kejam melebih sanksi yang dilakukan pada masa lalu.”

Sementara Putin berupaya tetap fokus pada Ukraina, protes anti-pemerintah di Kazakhstan, tetangga Rusia lainnya, telah menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan lainnya.

Moskow telah mengirim pasukan untuk membantu menindak kerusuhan itu, sebagai tanggapan atas permintaan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev. Tidak jelas mengapa Tokayef meminta bantuan Moskow, kata Menter Liar Negeri AS, Blinken, kepada VOA.

Your browser doesn’t support HTML5

Rusia Sampaikan Tuntutan Menjelang Pembicaraan dengan AS


Gedung Putih telah membantah laporan terkait opsi yang sedang dikembangkan untuk menarik pasukan AS di Eropa Timur menjelang pembicaraan itu. Setelah pertemuan Jenewa, NATO dan Dewan Rusia akan bertemu di Brussel, 12 Januari 2022. Pembicaraan dengan format lebih luas yang meliputi AS, NATO, Rusia, Ukraina, dan negara-negara bekas Soviet lainnya dijadwalkan berlanjut di Wina pada 13 Januari mendatang. [mg/ka]