Aktivis oposisi Rusia, Razvozzhayev mengatakan kasus pidana yang dituduhkan terhadapnya adalah tindakan "provokasi" politik.
Sebuah Pengadilan Rusia telah menguatkan keputusan untuk tetap menahan seorang aktivis oposisi yang mengatakan dia diculik di Ukraina dan dipaksa untuk mengaku merencanakan kudeta.
Pengadilan Kota Moskow Rabu, menolak keluhan yang diajukan oleh pengacara Leonid Razvozzhayev untuk membatalkan keputusan pengadilan yang lebih rendah untuk tetap menahannya di penjara pra-sidang.
Razvozzhayev mengatakan kasus pidana terhadapnya adalah tindakan "provokasi" politik.
Razvozzhayev has said that he was abducted in late October by masked men in Kyiv, where he had been seeking asylum. He said he was taken across the Russian border and held in a building for several days, where he was tortured into confessing to plotting mass riots against Russian President Vladimir Putin.
Razvozzhayev telah mengatakan bahwa ia diculik pada akhir Oktober oleh pria bertopeng di Kyiv, di mana ia mencari suaka. Katanya dia dibawa melintasi perbatasan Rusia dan disekap di gedung selama beberapa hari, di mana dia disiksa sampai mengaku merencanakan kerusuhan masal melawan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dalam perkembangan terkait, pengadilan daerah Rusia lainnya telah menolak permohonan banding aktivis anti-Putin, Taisiya Osipova, yang dijatuhi hukuman penjara delapan tahun karena kepemilikan narkoba. Osipova adalah istri dari Sergei Fomchenkov, pemimpin partai oposisi nasionalis, Rusia Lain.
Polisi mengatakan mereka menangkapnya dalam operasi terselubung dan menemukan narkoba di rumahnya. Para pendukung mengatakan dia dijebak.
Pengadilan Kota Moskow Rabu, menolak keluhan yang diajukan oleh pengacara Leonid Razvozzhayev untuk membatalkan keputusan pengadilan yang lebih rendah untuk tetap menahannya di penjara pra-sidang.
Razvozzhayev mengatakan kasus pidana terhadapnya adalah tindakan "provokasi" politik.
Razvozzhayev has said that he was abducted in late October by masked men in Kyiv, where he had been seeking asylum. He said he was taken across the Russian border and held in a building for several days, where he was tortured into confessing to plotting mass riots against Russian President Vladimir Putin.
Razvozzhayev telah mengatakan bahwa ia diculik pada akhir Oktober oleh pria bertopeng di Kyiv, di mana ia mencari suaka. Katanya dia dibawa melintasi perbatasan Rusia dan disekap di gedung selama beberapa hari, di mana dia disiksa sampai mengaku merencanakan kerusuhan masal melawan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dalam perkembangan terkait, pengadilan daerah Rusia lainnya telah menolak permohonan banding aktivis anti-Putin, Taisiya Osipova, yang dijatuhi hukuman penjara delapan tahun karena kepemilikan narkoba. Osipova adalah istri dari Sergei Fomchenkov, pemimpin partai oposisi nasionalis, Rusia Lain.
Polisi mengatakan mereka menangkapnya dalam operasi terselubung dan menemukan narkoba di rumahnya. Para pendukung mengatakan dia dijebak.