Bernie Sanders, yang melihat keunggulan sebelumnya terus merosot dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat karena para calon lain kini mendukung saingannya Joe Biden, akhirnya menghentikan upaya mencapai Gedung Putih. Pengumumannya hari Rabu (8/4) itu membuat mantan Wakil Presiden Joe Biden sebagai calon tunggal Partai Demokrat yang akan menantang Presiden Donald Trump dalam pemilihan umum November mendatang.
Senator dari negara bagian Vermont, Bernie Sanders, 78 tahun, yang tadinya sempat menjadi calon kuat dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat telah memutuskan untuk mundur dari pencalonannya pada hari Rabu setelah kehilangan dukungan dari para elit partai yang kini memihak saingannya Joe Biden. Sanders mengakui bahwa mantan wakil presiden itu telah berada terlalu jauh di depan sehingga sulit dikejar.
Walaupun telah mundur dari arena persaingan, Sanders menyatakan akan tetap bekerja keras membantu kampanye Joe Biden untuk menyingkirkan Presiden Amerika Doland Trump.
BACA JUGA: Virus Corona Ubah Kampanye Pilpres AmerikaDalam pernyataannya, senator dari Vermont itu mengakui “jalan menuju kemenangan tidak lagi memungkinkan,” kepada para pendukungnya, ketika memberikan ucapan selamat kepada Joe Biden, Sanders menyebut Biden sebagai, “pria yang sangat baik yang akan saya ajak bekerja sama untuk memajukan ide-ide progresif kita.”
Sanders berjanji akan terus berjuang demi kemenangan para calon progresif di semua lapisan pemerintahan.
“Bersama-sama, dengan bersatu padu, kita akan melangkah maju untuk mengalahkan Donald Trump, presiden paling berbahaya dalam sejarah modern Amerika . Kita akan meneruskan perjuangan ini untuk memilih calon-calon progresif yang kuat di setiap tingkat pemerintahan, dari kongres hingga dewan sekolah,” kata Sanders.
Sanders awalnya melebihi harapan yang tinggi tentang kemampuannya untuk menciptakan kembali keajaiban dalam pencalonan kepresidenannya pada 2016, dan bahkan berhasil melewati masa kritis setelah serangan jantung Oktober lalu. Tetapi, dia mendapati dirinya tidak mampu memperoleh dukungan yang tidak tergoyahkan dari kaum progresif.
BACA JUGA: Wisconsin Gelar Pemilihan Selama Krisis Virus CoronaSenator berusia 78 tahun itu memulai upaya merebut kursi presiden di Gedung Putih, walaupun dia menghadapi pertanyaan-pertanyaan apakah dia dapat memenangkan kembali para pendukung yang memilihnya empat tahun lalu sebagai alternatif terhadap pilihan elit partai ketika itu, Hillary Clinton.
Sanders mengatakan dia mencalonkan diri lagi sebagai presiden karena dia percaya bisa memantapkan posisi kaum progresif seperti dirinya.
“Saya mencalonkan diri sebagai presiden, karena saya percaya sebagai presiden saya dapat mempercepat dan melembagakan perubahan-perubahan progresif yang sedang kita bangun bersama,” tambahnya.
Sanders menggunakan jajak pendapat yang kuat dan penggalangan dana yang solid – yang dikumpulkan hampir seluruhnya dari donasi kecil yang dilakukan secara online. Seperti pada pencalonannya tahun 2016, dia menarik dukungan luas dari pemilih muda dan mampu membuat terobosan baru dalam komunitas Hispanik, walaupun daya tariknya di kalangan warga kulit hitam Amerika tetap kecil.
Sanders mengumpulkan suara terbanyak di Iowa dan New Hampshire, yang mengadakan pemungutan suara pertama dalam pemilihan pendahuluan, dan meraih kemenangan mudah di Nevada – yang membuatnya berada di posisi yang tepat untuk bersaing sampai pada nominasi Partai Demokrat sementara para calon lain yang berjejal di arena persaingan berguguran.
Tetapi dukungan penting bagi Biden oleh anggota Kongres dari South Carolina Jim Clyburn yang berpengaruh, dan kemenangan Biden selanjutnya di South Carolina, menghantarkan mantan wakil presiden itu ke Super Tuesday, ketika ia memenangkan 10 dari 14 negara bagian.
BACA JUGA: Mantan Wapres Biden Kecam Cara Trump Atasi Wabah Virus CoronaDalam beberapa hari, para mantan saingannya dari Partai Demokrat berturut-turut mengumumkan dukungan mereka pada Biden. Kampanye mantan wakil presiden itu berada di ambang kehancuran setelah pemilihan pendahuluan di New Hampshire, tetapi mendapat dorongan baru ketika para tokoh partai yang lebih moderat bersatu di sekelilingnya sebagai alternatif bagi Sanders.
Wabah virus corona telah membekukan kampanye, sehingga mencegah Sanders untuk mengadakan unjuk kekuatan besar yang menjadi ciri khasnya. Krisis virus corona ini juga telah menggeser jadwal pemilihan pendahuluan. Semua itu membuat masa depan kampanyenya semakin tidak jelas.
Dalam pengumuman hari Rabu, Sanders mengatakan tidak akan melupakan para pendukungnya. “Kami akan selalu mengenang orang-orang luar biasa yang kami temui di seluruh pelosok negeri ini.”
Pada tahun 2016, Sanders terus berkampanye setelah pemilihan pendahuluan berakhir dan mendukung Clinton kurang dari dua minggu sebelum konvensi partai. Kali ini, dia berjanji untuk bekerja lebih baik dengan berbagai pihak di tingkat nasional maupun negara bagian. Para pakar berpendapat, pengunduran diri Bernie Sanders dari pencalonan sekarang bisa menjadi langkah menuju persatuan partai. [lt/ii]