India telah mempopulerkan yoga dan meditasi di banyak bagian dunia. Apakah sapaan khas India, namaste, kan mengglobal setelah beberapa pemimpin dunia melakukannya di tengah pandemi virus corona?
Para pejabat kesehatan menganjurkan orang-orang untuk menghindari berjabat tangan untuk mencegah penyebaran virus corona yang mudah menular. Presiden AS Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Pangeran Charles dari Inggris pekan ini melakukan sesuatu yang mirip sapaan khas India, yaitu menyatukan dua telapak tangan di depan dada.
"Namaste," gabungan dari dua kata Sansekerta, artinya "membungkuk kepada Anda" dan tidak ada kontak kulit serta memungkinkan orang-orang menjaga jarak.
Macron melakukan itu dan membungkuk sedikit ketika menyapa Raja Felipe dan Ratu Letizia dari Spanyol di Istana Elysee di Paris awal pekan ini.
Duta Besar Prancis untuk New Delhi, Emmanuel Lenain, mencuit, "Presiden Macron memutuskan untuk menyambut semua mitranya dengan namaste, gerakan anggun yang dipelajarinya ketika mengunjungi India pada 2018."
Ketika Trump ditanya oleh para wartawan mengenai bagaimana dia menyambut Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar dalam pertemuan di Washington Kamis (12/13), kedua pemimpin itu menyatukan telapak tangan masing-masing untuk mendemonstrasikannya.
"Saya baru pulang dari India. Dan saya tidak berjabat tangan disana, dan sangat mudah karena mereka melakukan seperti ini, dan Jepang seperti ini," kata Trump sambil mendemonstrasikan namaste India dan ojigi Jepang atau membungkuk.
Tentu tidak mudah untuk melepas kebiasaan bersalaman, yang dalam diplomasi seringkali dicermati sebagai indikator kehangatan suatu hubungan.
Trump mengatakan "kami saling berpandangan dan bertanya-tanya apa yang akan kami lakukan? Agak kikuk."
"Rasanya seperti bersikap kasar," kata Varadkar. "Tapi kami tidak boleh berpikir seperti itu dalam beberapa minggu ke depan."
Di Inggris, Pangeran Charles juga melakukan namaste, bukan berjabat tangan, ketika bertemu para tamu di sebuah acara di London.
Sekali lagi, mengganti sebuah kebiasaan, tidak mudah.
Sebuah video memperlihatkannya mengulurkan tangan untuk menyambut Sir Kenneth Olisa, letnan London Raya, lalu menariknya kembali dan melakukan namaste.
"Sulit untuk ingat supaya tidak melakukannya," katanya, menurut laporan.
Pekan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menganjurkan sapaan khas India kepada negaranya dan mendemonstrasikannya dalam sebuah konferensi pers.
Di India, dimana berjabat tangan dan berpelukan kian populer, terutama di kota-kota, Perdana Menteri Narendra Modi memperingatkan akan manfaat dari mempertahankan sapaan tradisional itu.
Dia mengatakan dunia mulai mengikuti kebiasaan itu, dan menganjurkan warga yang telah meninggalkan namaste untuk kembali mempraktikannya.
Kebanyakan orang mematuhi anjuran itu di tengah meningkatnya kekhawatiran akan penyebaran virus korona. [vm/ft]