Jaksa Penuntut Partai Demokrat, Jumat (24/1), melancarkan argumen terakhirnya di pengadilan pemakzulan Donald Trump dan menuduh presiden ingin menutupi tindakannya dengan Ukraina yang akhirnya menyebabkan ia kini dikenai tuduhan.
Presiden Trump diadili di Senat setelah DPR memakzulkannya pada bulan lalu. Trump dituduh menyalahgunakan jabatannya dengan meminta Ukraina melakukan penyelidikan bermotif politik terhadap musuh politiknya Joe Biden dan putranya Biden sambil menahan bantuan militer dari sekutu AS yang sedang berperang dengan tetangganya Rusia.
BACA JUGA: Demokrat Tuding Trump Salahgunakan Wewenang Presiden"Tidak perduli apakah itu Joe Biden. Karena saya beritahu Anda, lain kali, mungkin Anda," kata anggota DPR Adam Schiff, manajer pemakzulan DPR.
"Apakah terlintas dalam pikiran anda, apapun hubungan Anda dan tidak peduli seberapa dekat hubungan Anda dengan presiden ini, pernahkan Anda terpikir jika ia merasa punya kepentingan, ia tidak akan meminta Anda diselidiki?," kata Schiff.
Pasal kedua dari pemakzulan menuduhnya menghalang-halangi Kongres dengan menolak menyerahkan dokumen atau mengizinkan pejabat untuk bersaksi dalam penyelidikan DPR. [my/pp]