Pihak berwenang Filipina mengatakan, paling sedikit 138 orang tewas akibat Siklon Megi, yang mencapai daratan pada Minggu (10/4). Siklon itu menyebabkan hujan lebat, banjir, dan tanah longsor.
Lebih dari 162 ribu orang diungsikan, kata para pejabat Filipina. Masih banyak orang yang belum ditemukan.
Banyak dari korban tewas itu terkubur tanah longsor, menurut laporan berita. Korban lainnya dilaporkan akibat tenggelam.
Sebuah distrik, Kantagnos, “hancur,” menurut postingan di Facebook oleh batalyon militer di provinsi Leyte.
“Rumah-rumah dan mata-pencaharian penduduk rusak, keluarga dan orang-orang hilang, serta komunikasi terputus-putus,” demikian bunyi postingan itu.
Pihak militer mengatakan, operasi SAR akan diteruskan.
Megi adalah siklon pertama pada tahun 2022 di Filipina yang biasanya dilanda sekitar 20 badai per tahun. [jm/ka]