Sehari sebelum TPS dibuka untuk pemilu Italia yang telah ditandai oleh pidato-pidato anti-migran dan dicemari oleh kekerasan, pemimpin Partai Demokrat yang berhaluan kiri-moderat yang juga mantan perdana menteri Matteo Renzi memperingatkan rakyat bahwa Italia berada di ambang kepemimpinan “ekstremis” dan “populis berbahaya” dan berisiko terjerumus ke dalam kehancuran ekonomi seperti Yunani.
Ia mengatakan pemilu hari Minggu adalah pilihan antara pihak yang menawarkan pertumbuhan dan pihak yang berisiko menyebabkan kekacauan ekonomi.
“Saya mengatakan kepada orang yang belum menentukan pilihan mereka bahwa pemilu ini jauh lebih penting daripada yang mereka duga; pemilu ini adalah pemisahan besar antara usaha mencapai pertumbuhan dan pesan ekstrimis,” kata Renzi.
Baca juga: Ketidakpastian Membayangi Pemilu Italia Bulan Depan
Para penentangnya adalah koalisi sayap kanan yang dipimpin oleh orang yang sudah tiga kali menjadi Perdana Menteri Silvio Berlusconi, yang mencakup Forza Italia dan Lega yang anti-migran dan skeptis mengenai Euro pimpinan Matteo Salvini. Mereka melakukan kecaman balasan. Mereka menyebut pidato Matteo Renzi tadi sebagai usaha putus-asa untuk mendapat dukungan rakyat bagi partai yang berkuasa yang sedang rubuh sementara mereka berkampanye. [gp]