Sekjen PBB Ban Ki-moon bersama dengan Wakil Presiden Amerika Joe Biden mengutuk rencana Israel untuk membangun perumahan baru di Yerusalem Timur yang disengketakan.
Rencana yang disetujui hari Selasa oleh Kementerian Dalam Negeri Israel itu menetapkan pembangunan 1600 apartemen baru di Ranat Shlomo. Ranat Shlomo adalah daerah pemukiman masyarakat Yahudi yang ultra-Orthodox, dibangun di atas tanah yang dikehendaki Palestina untuk ibukota mereka di masa depan.
Kantor Sekjen PBB mengeluarkan pernyataan bahwa pembangunan pemukiman tersebut tidak sah berdasarkan hukum internasiona. Selain itu, tindakan tersebut bertentangan dengan kewajiban Israel berdasarkan rencana perdamaian peta jalan tahun 2003. Menurut pernyataan Ban, pengumuman tersebut membahayakan upaya menghidupkan kembali pembicaraan perdamaian dengan Palestina.
Biden juga mengutuk rencana perumahan Israel itu, dengan alasan “makna dan waktu” pengumuman Israel itu mengikis rasa saling percaya yang dibutuhkan untuk mendukung perundingan.
Para pejabat Palestina di Tepi Barat mengeluarkan kecaman serupa mengenai rencana Israel tersebut.