Ban Ki-moon bertemu dengan para pengungsi akibat perang, terorisme, dan kemiskinan hari Sabtu di pulau Lesbos di Yunani. Ia menyerukan negara-negara Eropa lainnya untuk menangani krisis dengan "pendekatan berbasis kemanusiaan dan HAM."
"Mari kita bekerja sama untuk memukimkan kembali lebih banyak orang, menyediakan jalur hukum, dan lebih mempersatukan pengungsi," kata Ban Ki-moon hari Sabtu. "Saya menyadari adanya kesulitan. Tetapi dunia memiliki kekayaan, kapasitas, dan tugas untuk mengatasi tantangan ini."
Setelah sebelumnya hari Sabtu bertemu dengan Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras, Ban Ki-moon mengucapkan terima kasih kepada rakyat Yunani atas apa yang disebutnya sebagai "solidaritas dan rasa kasih sayang yang luar biasa." Yunani telah bermurah hati dalam upaya menyelamatkan nyawa meskipun menghadapi masalah ekonomi yang parah, tambah Sekjen PBB.
Puluhan ribu migran dari Suriah, Afghanistan dan tempat-tempat bergejolak lainnya yang ditampung di kamp-kamp di Yunani berharap akan menemukan tempat tinggal permanen di Uni Eropa.
Uni Eropa mencapai kesepakatan dengan Turki awal tahun ini untuk mengarahkan para pengungsi dengan tujuan Uni Eropa untuk masuk ke Yunani, di mana mereka dapat mengajukan permohonan suaka. Orang-orang yang pemohonannya ditolak akan kembali ke Turki, sebagai imbalannya pemerintah Turki mendapat bantuan dari Uni Eropa dan manfaat-manfaat lainnya.
Para aktivis HAM mengecam kesepakatan itu dengan mengatakan para pengungsi menghadapi perlakuan buruk di Turki dan pengaturan yang didukung oleh Uni Eropa itu telah memperlakukan para pengungsi perang dan akibat situasi buruk lainnya seperti pion dalam permainan catur politik. [zb]
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan penahanan bukanlah jawaban bagi krisis pengungsi di Eropa, dan ini harus segera diakhiri.