Puluhan negara dan organisasi internasional mendukung upaya baru untuk memastikan listrik tetap menyala di Ukraina, rakyat negara itu bisa makan dan tidak kedinginan, sementara Rusia terus menggempur negara itu.
Sekitar 70 negara dan lembaga di seluruh dunia, Selasa, menjanjikan lebih dari 1 miliar euro ($1,05 miliar) dalam bentuk bantuan segera agar rakyat Ukraina melewati musim dingin yang brutal. Serangan Rusia telah menghancurkan jaringan energi dan infrastruktur sipil penting di Ukraina.
Prancis menjadi tuan rumah pertemuan global itu di Paris. Mereka membahas apa yang dapat diberikan antara sekarang dan Maret untuk memastikan air, pangan, listrik dan gas, layanan kesehatan, dan transportasi tersedia selama musim dingin yang biasanya sangat dingin di Ukraina.
Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna mengatakan lebih dari 1 miliar euro telah dijanjikan, dengan sekitar 415 juta euro akan diarahkan ke sektor energi Ukraina, yang hancur dihantam serangan udara Rusia. Ia menambahkan bahwa partisipasi negara-negara non-Barat seperti Qatar dan Kamboja menunjukkan meluasnya dukungan bagi Ukraina.
“...Saya ingin memberi tahu kalian bahwa jumlah yang kita galang hari ini … melampaui 800 juta euro yang disebutkan oleh Presiden Zelenskiy. Dengan suka cita saya bisa umumkan kepada kalian bahwa ... kita sudah mencapai sedikit lebih dari 1 miliar euro,” ujarnya.
Sisa dana akan disalurkan ke sektor kesehatan, pangan, air dan transportasi. Hampir 500 juta euro lagi masih akan dialokasikan, imbuh Colonna.
BACA JUGA: Donatur Fokuskan Konferensi pada Kebutuhan Infrastruktur UkrainaPerdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal hadir dalam konferensi tersebut. Kepada wartawan, ia mengatakan, "Ini adalah sinyal yang kuat untuk menunjukkan bahwa dunia yang beradab mendukung Ukraina."
Perekonomian Ukraina akan menyusut hingga 50% tahun ini jika Rusia terus menyerang jaringan listrik dan infrastruktur penting lainnya, imbuh Shmyhal seperti dikutip kantor berita Reuters.
Rusia telah melancarkan rangkaian serangan rudal dan drone ke fasilitas energi Ukraina sejak Oktober. Akibatnya, listrik padam di seluruh Ukraina.
Konferensi itu juga menjadi kesempatan bagi Presiden Macron untuk menunjukkan solidaritas pada Ukraina. Sejauh ini ia telah dikritik beberapa sekutu Eropa dan juga oleh Ukraina atas tingkat dukungan militer Prancis dan komentarnya tentang perlunya terus berdialog dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Your browser doesn’t support HTML5
Pesan Macron yang saling bertentangan tentang Ukraina menuai kejengkelan yang semakin tampak di beberapa ibu kota Eropa timur. Macron menyatakan, komentarnya, terutama tentang memberi jaminan keamanan bagi Rusia, telah dikutip di luar konteks dan bahwa Prancis tidak pernah goyah dalam mendukung Ukraina.
Konferensi itu juga menetapkan mekanisme online agar Ukraina bisa menyampaikan kebutuhannya yang mendesak dan negara donor dapat segera merespons.[ka/jm]