Parlemen Australia, Kamis (4/7), menyetujui RUU yang dijanjikan pemerintah yang terpilih kembali untuk memangkas pajak pendapatan pribadi senilai US$110 miliar selama satu dekade untuk mendongkrak perekonomi negara itu yang saat ini sedang kesulitan.
PM Scott Morrison mengatakan, kemenangan koalisi konservatifnya Mei lalu memberinya mandat untuk meloloskan RUU pemotongan pajak itu. RUU itu sendiri ditolak Partai Buruh yang beroposisi karena dinilai terlalu bermurah hati pada orang-orang kaya.
Pemerintah berharap pemotongan pajak terhadap lebih dari 10 juta orang, dari 25 juta penduduk Australia, akan merangsang pertumbuhan ekonomi yang melambat, yang beresiko menjatuhkan Australia ke dalam resesi untuk pertama kalinya dalam 28 tahun.
Bank Sentral Australia pekan ini juga menurunkan tingkat suku bunga utama ke rekor terendah, yakni satu persen, dalam usaha mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan upah.
Pemerintah telah menjadikan pemotongan pajak sebagai prioritas sejak parlemen dibuka kembali pasca pemilu, Selasa lalu, setelah DPR Australia meloloskan RUU tersebut.
Senator Jacqui Lambie, Kamis, menjadi senator terakhir dari empat senator independen yang suaranya diperlukan untuk meloloskan RUU itu. Ia menyetujui RUU tersebut dengan syarat negara bagian yang diwakilinya, Tasmania, mendapat bantuan dana federal sebesar 110 juta dolar. [ab/uh]