Seoul tidak menanggapi peringatan Korea Utara yang mendesak warga asing meninggalkan Korea Selatan guna menghindari kemungkinan konflik militer.
Korea Utara mendesak warga asing meninggalkan Korea Selatan guna menghindari kemungkinan konflik militer, tetapi peringatan terbaru itu tidak mengganggu kehidupan sehari-hari di Seoul.
Kantor berita resmi Korea Utara hari Selasa merilis pernyataan dari Komite Perdamaian Asia-Pasifik pemerintahnya, yang memberitahu para wisatawan dan perusahaan asing “agar mengambil langkah-langkah evakuasi untuk keluar dari Seoul dan Korea Selatan demi keselamatan mereka.” Bisnis di Seoul tampak berjalan normal setelah ancaman itu, dan tidak ada tanda-tanda kesibukan lalulintas untuk meninggalkan kota itu.
Korea Utara mengeluarkan peringatan serupa minggu lalu kepada kedutaan-kedutaan asing di Pyongyang, ibukotanya, dan mengatakan para diplomat harus berangkat sebelum Rabu. Tidak satupun kedutaan itu yang melaporkan evakuasi personil mereka.
Komandan pasukan Amerika di Pasifik mengatakan jika Korea Utara melancarkan aksi militer, tentara Amerika dan sekutunya di Korea Selatan siap untuk merespon. Memberi keterangan dalam dengar pendapat di Senat Amerika hari Selasa, Laksamana Samuel Locklear mengatakan Washington dan Seoul telah menyiapkan sebuah rencana tanggapan berdasarkan pada pemahaman mendalam mengenai “siklus provokasi” Korea Utara.
Warga Korea Utara hari Selasa tidak masuk kerja ke Kaesong, zona perindustrian gabungan bersama Korea Selatan, setelah Pyongyang memerintahkan penangguhan operasi disana yang merupakan hubungan ekonomi langsung terakhir antara kedua negara. Sekitar 400 buruh Korea Selatan masih berada di kompleks itu dan tidak tahu pasti apakah produksi akan dimulai lagi.
Kantor berita resmi Korea Utara hari Selasa merilis pernyataan dari Komite Perdamaian Asia-Pasifik pemerintahnya, yang memberitahu para wisatawan dan perusahaan asing “agar mengambil langkah-langkah evakuasi untuk keluar dari Seoul dan Korea Selatan demi keselamatan mereka.” Bisnis di Seoul tampak berjalan normal setelah ancaman itu, dan tidak ada tanda-tanda kesibukan lalulintas untuk meninggalkan kota itu.
Korea Utara mengeluarkan peringatan serupa minggu lalu kepada kedutaan-kedutaan asing di Pyongyang, ibukotanya, dan mengatakan para diplomat harus berangkat sebelum Rabu. Tidak satupun kedutaan itu yang melaporkan evakuasi personil mereka.
Komandan pasukan Amerika di Pasifik mengatakan jika Korea Utara melancarkan aksi militer, tentara Amerika dan sekutunya di Korea Selatan siap untuk merespon. Memberi keterangan dalam dengar pendapat di Senat Amerika hari Selasa, Laksamana Samuel Locklear mengatakan Washington dan Seoul telah menyiapkan sebuah rencana tanggapan berdasarkan pada pemahaman mendalam mengenai “siklus provokasi” Korea Utara.
Warga Korea Utara hari Selasa tidak masuk kerja ke Kaesong, zona perindustrian gabungan bersama Korea Selatan, setelah Pyongyang memerintahkan penangguhan operasi disana yang merupakan hubungan ekonomi langsung terakhir antara kedua negara. Sekitar 400 buruh Korea Selatan masih berada di kompleks itu dan tidak tahu pasti apakah produksi akan dimulai lagi.