Serangan Drone Turki Menimbulkan Korban Sipil

Tentara Turki sedangkan melancarkan aksi terhadap militan Kurdi in bagian utara Irak, 17 Juni 2020.

Hanya puing-puing dari langit-langit dan dinding beton yang tertinggal dari sebuah toko makanan milik sepasang warga Kurdi muda di desa di pinggir sungai di Irak utara.

Toko ini diserang minggu lalu oleh drone Turki hingga mencederai pemiliknya dan kedua anak mereka yang masih kecil.

“Saat insiden terjadi, saya kehilangan salah satu kaki saya,” kata Peyman Talib, istri berusia 31 tahun yang terbaring di RS, dan satu kakinya terputus dari lutut ke bawah.

“Kaki saya yang satu lagi patah, dan membutuhkan pembedahan,” katanya kepada VOA.

Suami Talib, Keywan Kawa, usia 30, dan kedua anak mereka, perempuan usia 7 tahun dan laki-laki usia 5 tahun, juga cedera dalam serangan itu.

“Ada sekitar 20 kepingan pecahan peluru dalam tubuh saya,” kata Kawa kepada VOA di RS di mana istri dan anak-anaknya sedang dirawat.

“Saya serahkan anak-anak saya kepada Allah. Ada kepingan logam dalam kepalanya dan dokter mengatakan, terlalu besar risikonya untuk mengeluarkannya,” katanya.

Serangan drone itu tampaknya mengejar sebuah truk Toyota yang membawa beberapa anggota dari Partai Pekerja Kurdistan atau PKK, yang dihancurkan sebagian.

PKK adalah kelompok bersenjata yang terlibat dalam pemberontakan selama tiga puluh tahun bagi otonomi Kurdi di Turki. Kelompok Kurdi itu punya pangkalan di dalam kawasan Kurdistan utara, Irak. [jm/pp]