161 Tewas, 2.839 Ditangkap Sehubungan Kudeta yang Gagal di Turki

Seorang petugas kepolisian berjaga di luar gedung parlemen Turki dekat markas besar militer (16/7). Ankara, Turki (foto: AP Photo/Burhan Ozbilici)

Sebanyak 2.839 tentara dan perwira telah ditangkap serta 2.745 hakim diberhentikan sementara atas tuduhan kaitan dengan ulama Fetullah Gullen. Sebanyak 140 surat penangkapan menurut media Turki telah dikeluarkan untuk anggota-anggota Mahkamah Agung Turki.

Para pejabat Turki mengatakan kira-kira 2.839 tentara dan perwira yang melancarkan kudeta yang gagal Jumat malam telah ditangkap, sementara presiden menuduh seorang ulama di pengasingan mengatur kudeta tersebut.

Sebanyak 2.745 hakim kabarnya telah diberhentikan untuk sementara karena dituduh mempunyai kaitan dengan ulama Fetullah Gullen. Media Turki juga melaporkan bahwa 140 surat penangkapan telah dikeluarkan untuk anggota-anggota Mahkamah Agung Turki.

Gulen, yang tinggal di negara-bagian Pennsylvania, Amerika Serikat, telah membantah ia mendalangi rencana kudeta tersebut. Hari Sabtu, Menteri Luar negeri Amerika John Kerry mengatakan bahwa Turki belum mengajukan permohonan ekstradisi resmi untuk Gulen, tetapi Amerika bersedia mempertimbangkannya kalau pemerintah Turki mengajukan bukti yang kuat kesalahannya.

Perdana Menteri Binali Yildrim berpidato ke seluruh negara tersebut Sabtu sore, dan menyebut malam usaha kudeta itu kegelapan yang mencemarkan negara. Para pejabat telah memperingatkan bahwa orang-orang yang mendukung kudeta itu tidak akan mudah dimaafkan.

Ada berbagai laporan mengenai jumlah orang yang tewas dalam tembak-menembak, tetapi para pejabat telah melaporkan paling sedikit 161 orang tewas.

Hari Sabtu, keadaan tetap tegang di Istanbul, Ankara dan beberapa kota provinsi lain, dengan kekerasan terjadi disana-sini. Media Turki melaporkan pertempuran gencar di sebuah barak militer yang besar dekat Ankara, yang diyakini basis para perencana kudeta itu.

Departemen Pertahanan Amerika megeluarkan pernyataan hari Sabtu yang mengatakan bahwa pemerintah Turki telah menutup wilayah udaranya bagi pesawat militer, dan sebagai akibatnya operasi udara di Pangkalan Udara Incirlik telah dihentikan. Pernyataan itu mengatakan para pejabat Amerika sedang bekerjasama dengan Turki untuk melanjutkan penerbangan, dan Komando Pusat Amerika telah melakukan penyesuaian dalam operasi penerbangan untuk memperkecil pengaruhnya terhadap serangan udara melawan ISIS. [gp]