Pemerintah Surabaya menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi dan menangani penyebaran virus korona, pasca ditemukannya dua orang asal Depok, Jawa Barat, yang positif terjangkit virus korona. Selain bekerja sama dengan Rumah Sakit Universitas Airlangga untuk menangani pasien, pemerintah kota Surabaya juga bekerja sama dalam pencegahan melalui penyediaan bahan herbal untuk meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat.
Pemerintah Kota Surabaya menyatakan kesiapannya menghadapi ancaman virus korona, dengan memastikan kesiapan seluruh fasilitas dan petugas kesehatan di Surabaya, mulai Puskesmas hingga rumah sakit rujukan. Rumah Sakit Universitas Airlangga menjadi salah satu rumah sakit rujukan yang dipastikan siap menerima pasien yang terkena virus korona, maupun masyarakat yang ingin memeriksakan diri.
Your browser doesn’t support HTML5
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini meminta masyarakat tidak ragu untuk memeriksakan diri bila merasakan kondisi tubuh yang menyerupai gejala penyakit akibat virus korona. Risma memastikan pemerintah kota akan menanggung biaya periksa maupun perawatan warganya berkaitan dengan virus korona.
“Warga tidak usah takut, biaya akan ditanggung oleh pemerintah kota. kalau ada gejala seperti itu, tolong segera periksakan, tidak usah ragu dan tidak usah takut untuk memeriksakan, engkok biayane piye (nanti biayanya bagaimana), biayane (ditanggung) pemerintah. Jadi, posisinya kalau, Bu jauh rumahnya di barat, saya tidak punya (uang), panggil itu 112, minta diantar ke rumah sakit sini (RS Unair), gratis juga,” kata Tri Rismaharini.
Selain itu, Risma akan menyiapkan fasilitas cuci tangan secara bersih dan sehat di sejumlah taman dan seluruh sekolah di Surabaya, untuk mengajak masyarakat sadar akan pentingnya mencegah penyakit melalui pola hidup dan perilaku bersih. Risma mengatakan, perilaku hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan adalah lebih penting untuk mencegah penyakit, dari pada hanya menggunakan masker. Masker akan dibagikan kepada masyarakat, pada saat benar-benar dibutuhkan.
“Kita juga memberikan beberapa fasilitas, nanti, lagi kita siapkan, untuk kita biasa cuci tangan. Jadi, saya akan pasang di beberapa taman, di seluruh sekolah di depan pintu masuk itu ada tempat untuk cuci tangan. Jadi, kita akan siapkan itu, mudah-mudahan bisa secepatnya,” imbuhnya.
Direktur Utama Rumah Sakit Universitas Airlangga, Nasronudin menegaskan kesiapan Rumah Sakit Universitas Airlangga untuk menerima pasien virus korona, maupun warga yang hanya ingin memeriksakan diri. Nasronudin memastikan tenaga dokter ahli, perawat dan fasilitas yang dimiliki telah siap dan memenuhi standar internasional.
“Kami di Rumah Sakit Unair sendiri juga sudah menyiapkan fasilitas yang Insya Allah lengkap ya. Jadi, bagi pasien yang masih diobservasi, pasien yang diikuti, diawasi ataupun di suspect, atapun pasien yang sudah confirmed terdiagnosis, kami siap. Kami mempunyai ruangan isolasi yang berskala internasional, kami mempunyai ruangan untuk observasi, juga relatif cukup memenuhi standar sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh WHO,” jelas Nasronudin.
Tidak hanya menyiagakan rumah sakit untuk melayani dan merawat pasien akibat virus korona, Universitas Airlangga Surabaya juga telah melakukan penelitian terhadap bahan herbal yang biasa disebut empon-empon, untuk membantu masyarakat meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuh melawan virus korona.
Rektor Universitas Airlangga Surabaya, Mohammad Nasih mengatakan, penelitian yang telah dilakukan para pakar Universitas Airlangga telah menemukan berbagai jenis umbi-umbian herbal atau empon-empon seperti jahe, kunyit, temulawak, sambiloto, sereh, dan beberapa jenis lainnya, yang berkhasiat memperkuat daya tahan tubuh untuk menangkal penyebaran virus korona. Pemerintah Kota Surabaya telah menggerakkan warganya untuk menanam empon-empon, untuk memasok kebutuhan Universitas Airlangga dalam memproduksi esktrak dari tanaman herbal yang mengandung curcumin ini.
“Pasokan bahan bakunya memang tidak mudah, sehingga ketika kita menghasilkan curcumin misalnya, untuk bisa memperoleh bahan itu dari mana-mana itu kan tidak mudah, demikian juga dengan yang sambiloto dan lain-lain. Nah, dengan bekerja sama dengan masyarakat Surabaya yang sudah didorong oleh Bu Risma untuk menanam lombok, menanam jahe, menanam macam-macam itu, nanti kita akan bisa bantu prosesnya,”jelas Mohammad Nasih.
Salah satu anggota tim ahli Univeritas Airlangga untuk penanganan virus korona, Soetjipto mengatakan, penelitian yang telah dilakukan Univeristas Airlangga telah menunjukkan bukti kemampuan bahan herbal atau empon-empon ini dalam menangkal sejumlah virus, termasuk yang masih dalam satu keluarga dengan virus korona ini. Namun, Soetjipto menegaskan perlu ada penelitian lebih lanjut untuk memastikan kemampuan bahan herbal ini sebagai antivirus korona, dengan terlebih dahulu mendapatkan contoh virus korona dan menguji cobanya di laboratorium.
“Tapi apakah efektif untuk korona, secara ilmiah harus kita buktikan, harus kita uji coba dengan virusnya itu. Kalau kita tidak punya virusnya bagaimana bisa. Tapi secara umum kan ada penelitian dari teman-teman tadi untuk antivirus, misalnya Hepatitis C, itu sudah ditemukan. Tidak seluruh virus dapat, kan paling tidak ini imunomodulator, memperkuat daya tahan tubuh,” kata Soetjipto. [pr/ab]