Burma hari Senin menandatangani perjanjian dengan Singapura, meminta bantuan dari negara kota itu untuk membuka dan memodernisasi ekonomi Burma.
Presiden Thein Sein tiba di Singapura hari Minggu untuk lawatan empat hari, dengan didampingi delegasi tokoh bisnis dan menteri-menteri ekonomi.
Berdasarkan perjanjian itu, Singapura akan memberikan pendidikan teknis dan keterampilan untuk membantu pemerintah Burma melatih rakyatnya dalam bidang-bidang seperti perencanaan ekonomi dan pembangunan wilayah perkotaan.
Ekonomi Burma masih mengalami kesulitan dan lebih banyak tertutup dari dunia luar akibat salah kelola puluhan tahun dan sanksi-sanksi terkait buruknya catatan HAM penguasa militer.
Namun, pemerintah sipil dukungan militer baru-baru ini telah melakukan sejumlah pembaruan, termasuk di antaranya pembebasan ratusan tahanan politik, pembicaraan perdamaian dengan kelompok-kelompok pemberontak etnis dan melonggarkan kontrol terhadap media.