Situasi di Ukraina Timur Terus Memburuk

Tentara Ukraina yang bertempur di Debaltseve telah mengambil posisi baru di dekat Artemivsk (19/2). (Reuters/Gleb Garanich)

Juru bicara militer Kyiv mengatakan, separatis pro-Rusia, yang baru menang atas pasukan Ukraina di Debaltseve, mulai menembaki dengan artileri ke sebuah desa di pinggir Mariupol

Harapan akan gencatan senjata Ukraina terus memudar Kamis (20/2) dengan laporan-laporan mengenai pertempuran baru dekat kota pelabuhan Mariupol.

Juru bicara militer Kyiv, Anatoliy Stelmakh mengatakan, separatis pro-Rusia – yang baru menang atas pasukan Ukraina di Debaltseve – mulai menembaki dengan artileri ke sebuah desa di pinggir Mariupol Rabu. Kota pelabuhan utama di Ukraina timur, Mariupol, adalah tempat pertempuran gencar tahun lalu, sebelum pasukan Ukraina merebut kota itu.

Di Kyiv Kamis, Presiden Petro Poroshenko meminta penjaga perdamaian PBB memantau sisa persetujuan gencatan senjata yang diumumkan 12 Februari oleh para pemimpin Rusia, Ukraina, Jerman dan Perancis.

Beberapa jam kemudian, seorang juru bicara PBB mengatakan badan dunia itu belum menerima permohonan resmi akan pertolongan. Pihak Rusia mengemukakan argumentasi bahwa kehadiran penjaga perdamaian akan melanggar persetujuan gencatan senjata.

Sementara itu, separatis pro-Rusia merayakan mundurnya pasukan Ukraina dari Debaltseve, sementara pejabat militer Kyiv melaporkan tewasnya paling sedikit 134 tentara yang mundur.