Presiden Ukraina Petro Poroshenko menyerukan adanya misi penjaga perdamaian internasional bagi negaranya setelah memerintahkan ribuan pasukannya keluar dari kota strategis Debaltseve, Ukraina timur, yang telah diambil alih oleh separatis yang dibantu Rusia.
Kantor Poroshenko melaporkan Rabu malam (18/2) bahwa pertemuan Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional negaranya yang diketuai oleh Presiden Ukraina telah mengambil keputusan bahwa PBB harus diminta untuk mengirim misi penjaga perdamaian yang akan bertindak sesuai dengan mandat Dewan Keamanan PBB.
Langkah itu diambil hanya beberapa jam setelah ribuan pasukan Ukraina mundur dari Debaltseve, kota penghubung jaringan rel kereta api yang strategis dan menghubungkan basis separatis Luhansk dan Donetsk.
Pemberontak kabarnya menangkap ratusan pasukan pemerintah dan mengepung mereka yang tidak tertawan, yang memutuskan pengiriman pangan dan air bagi mereka.
Gedung Putih mengatakan Rabu bahwa sangat jelas bahwa Rusia dan separatis di Ukraina timur tidak mematuhi persetujuan gencatan senjata yang dirundingkan pekan lalu di Minsk, Belarus, dan memperingatkan ini membuat mereka berisiko menderita korban atau kerugian yang lebih besar.
Namun imbauan akan penjaga perdamaian internasional itu ditolak Kamis oleh Rusia dan pemberontak.