Para pemimpin Skotlandia dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Inggris, Senin (15/10) untuk melanjutkan proses referendum kemerdekaan.
Pemimpin Skotlandia akan bertemu dengan Perdana Menteri Inggris, Senin (15/10), untuk menyelesaikan rencana pemungutan suara yang dapat memutuskan ikatan Skotlandia-Inggris yang sudah berlangsung selama tiga abad.
Usaha Skotlandia untuk meraih kedaulatan, yang dipimpin pemimpin nasionalis Alex Salmond, menggaungkan gerakan separatis di kawasan-kawasan Eropa lain, seperti Catalonia dan Flanders saat Uni Eropa yang dihantam krisis mengalami perubahan besar identitas.
Kesepakatan tersebut diperkirakan akan ditandatangani di ibukota Skotlandia, Edinburg, yang akan memungkinkan Skotlandia untuk memutuskan akan menjadi negara yang berdiri sendiri atau tetap bergabung dengan Inggris dalam referendum tahun 2014.
Para nasionalis sengaja menetapkan waktu pelaksanaan referendum bertepatan dengan peringatan 700 tahun Perang Bannockburn, saat pasukan Skotlandia pimpinan Robert the Bruce mengalahkan para penjajah Inggris.
Perdana Menteri David Cameron menentang usaha Skotlandia itu, dengan alasan kebersamaan akan membuat Inggris lebih kuat. Namun, London setuju bahwa Skotlandia berhak memutuskan masa depannya sendiri melalui pemungutan suara.
Usaha Skotlandia untuk meraih kedaulatan, yang dipimpin pemimpin nasionalis Alex Salmond, menggaungkan gerakan separatis di kawasan-kawasan Eropa lain, seperti Catalonia dan Flanders saat Uni Eropa yang dihantam krisis mengalami perubahan besar identitas.
Kesepakatan tersebut diperkirakan akan ditandatangani di ibukota Skotlandia, Edinburg, yang akan memungkinkan Skotlandia untuk memutuskan akan menjadi negara yang berdiri sendiri atau tetap bergabung dengan Inggris dalam referendum tahun 2014.
Para nasionalis sengaja menetapkan waktu pelaksanaan referendum bertepatan dengan peringatan 700 tahun Perang Bannockburn, saat pasukan Skotlandia pimpinan Robert the Bruce mengalahkan para penjajah Inggris.
Perdana Menteri David Cameron menentang usaha Skotlandia itu, dengan alasan kebersamaan akan membuat Inggris lebih kuat. Namun, London setuju bahwa Skotlandia berhak memutuskan masa depannya sendiri melalui pemungutan suara.