Snowden Peroleh Suaka Sementara, Tinggalkan Bandara Moskow

  • James Brooke

Edward Snowden mendapatkan suaka sementara dari pemerintah Rusia yang berlaku untuk setahun hari Kamis (1/8).

Pemerintah Rusia hari Kamis (1/8) akhirnya memberikan pembocor rahasia program pemantauan intelijen pemerintah AS, Edward Snowden, suaka sementara yang berlaku untuk setahun.
Pembocor rahasia pemerintah AS yang menjadi buron, Edward Snowden, telah resmi mendapatkan suaka sementara di Rusia dan meninggalkan zona transit bandara Moskow untuk secara resmi memasuki negara itu.

Setelah hampir enam minggu di zona transit bandara Moskow, Edward Snowden berhasil mendapatkan suaka di Rusia dan meninggalkan bandara hari Kamis (1/8) ke lokasi yang dirahasiakan di Moskow.

Anatoly Kucherena, pengacaranya di Rusia, menunjukkan dokumen suaka Snowden kepada wartawan. Dia mengatakan suaka itu berlaku selama satu tahun dan akan memungkinkan buronan Amerika itu untuk melakukan perjalanan di manapun di Rusia.

Dia mengatakan dia tidak bisa mengatakan keberadaan Snowden karena alasan keamanan, dan menambahkan Snowden adalah orang yang paling diburu di dunia.

Anatoly Kucherena, pengacara Snowden, menunjukkan dokumen suaka Snowden kepada wartawan di Moskow (1/8).

Snowden, mantan ahli komputer pemerintah Amerika, melarikan diri ke Rusia dari Hong Kong. Dia telah buron selama dua bulan, setelah surat kabar Inggris Guardian mulai menerbitkan artikel berdasarkan ribuan file yang menurut Snowden dia unduh dari berbagai komputer di Badan Keamanan Nasional.

Setelah Gedung Putih menuntut Rusia memulangkan Snowden ke Amerika untuk diadili, Presiden Vladimir Putin mengatakan warga Amerika itu boleh tetap tinggal di Rusia "apabila ia berhenti merugikan mitra kami, Amerika."

Tapi hari Rabu (31/7), Guardian menerbitkan artikel baru berdasarkan informasi yang dibocorkan Snowden, berniat akan mengungkapkan satu lagi program pendataan rahasia NSA. Hari Kamis, Kucherena, pengacara Snowden mengatakan surat kabar itu menerima dokumen dari Snowden ketika ia berada di Hong Kong, sebelum Presiden Rusia menetapkan syarat suaka.

Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah pengamat Washington telah menulis bahwa tingkat frustrasi Gedung Putih terhadap isu Snowden itu begitu tinggi sampai-sampai Presiden Barack Obama kemungkinan tidak datang ke Moskow bulan depan untuk menghadiri pertemuan dua hari dengan Putin.

Setelah Snowden meninggalkan Bandara Sheremetyevo Moskow hari Kamis, Yury Ushakov, seorang pejabat Kremlin, mengecilkan perkembangan terakhir ini. Dia memberitahu kantor berita Interfax bahwa ia tidak melihat langkah dari Washington untuk membatalkan KTT Putin-Obama.

Hari Rabu, pengamat Carnegie Moscow Lilia Shevtsova mengatakan Kremlin berharap urusan Snowden tidak akan menggagalkan KTT itu. "Mereka jelas menginginkan Obama datang ke Moskow pada musim gugur, jadi mereka tidak ingin Snowden mencegahnya," papar Lilia.

Bulan lalu, Obama menelepon Putin meminta agar Snowden dipulangkan. Pekan lalu, Jaksa Agung Amerika Eric Holder mengirimkan surat kepada Menteri Kehakiman Rusia, yang mengatakan bahwa Amerika tidak akan menjatuhkan hukuman mati terhadap Snowden dan bahwa ia akan disidangkan secara adil.

Snowden pertama lari ke Hong Kong sebelum terbang ke Moskow, 23 Juni. Ia mengatakan bahwa ia berencana untuk nantinya mengunjungi Amerika Latin. Tiga negara di Amerika Latin: Venezuela, Nikaragua dan Bolivia telah menawarinya suaka.