Presiden Sudan Selatan Salva Kiir bergembira atas prospek sosio-ekonomi dan bilateral bagi negaranya setelah negara termuda di dunia itu hari Rabu resmi menjadi anggota Masyarakat Afrika Timur (EAC).
Sudan Selatan dipilih masuk blok ekonomi tersebut dalam KTT kepala-kepala negara di Arusha, Tanzania.
Jurubicara presiden Ateny Wek Ateny mengatakan Sudan Selatan mengharapkan hubungan bilateral yang kuat dengan negara-negara tetangga serta pasar sangat besar yang akan tersedia untuk bisnis lintas batas, yang diyakininya akan bermanfaat bagi warga di kawasan itu. Ia menyatakan, menjadi anggota keenam EAC merupakan prestasi yang signifikan bagi pemerintah di Juba.
Negara lain yang menjadi anggota EAC adalah Tanzania, Kenya, Uganda, Burundi dan Rwanda.
Menurut pengecam, tidak mungkin Sudan Selatan bisa mendapat keuntungan dari pasar yang disediakan EAC. Perekonomian negara itu, kata mereka, sangat bergantung pada minyak dan belum diperluas ke sektor lain yang menjanjikan, termasuk pertanian. Negara itu sedang krisis ekonomi akibat harga bahan bakar dunia yang turun tajam.
Sudan Selatan mengajukan diri menjadi anggota EAC segera setelah merdeka dari tetangga, Sudan, tahun 2011. [ka/al]