Sumber: DBS Singapura Incar Akusisi Saham Bank Malaysia

Logo DBS tampak di Simgapura, 8 Oktober 2019. (Foto: Feline Lim/Reuters)

DBS sedang menjajaki untuk membeli 29,1 persen saham milik investor negara Singapura, Temasek, di Alliance Bank Malaysia Bhd.

DBS Group Holdings Ltd, bank terbesar di Singapura, sedang mempertimbangkan untuk berekspansi i ke Malaysia dengan mengakuisisi saham bank-bank di negara tetangga tersebut, termasuk salah satu bank terkecil di Malaysia berdasarkan aset, menurut dua sumber kepada Reuters.

DBS sedang menjajaki untuk membeli 29,1 persen saham milik investor negara Singapura, Temasek, di Alliance Bank Malaysia Bhd, menurut dua sumber yang mengetahui hal tersebut. Sebagian saham tersebut saat ini bernilai sekitar $460 juta.

Menurut data LSEG, Temasek adalah pemegang saham terbesar di DBS dengan kepemilikan 28,9 persen.

Opsi ekspansi ke Malaysia lainnya adalah juga wacana untuk mengakuisisi KFH, aset perbankan ritel milik Kuwait Finance House di Malaysia, yang bernilai lebih dari $500 juta dan sedang dipersiapkan untuk dijual, menurut salah satu sumber.

BACA JUGA: Atos Berencana Jual Aset-aset Utama ke Pemerintah Prancis 

Namun, sumber tersebut menyatakan bahwa pembicaraan masih berada pada tahap sangat awal, dan setiap negosiasi formal untuk akuisisi saham di bank Malaysia akan memerlukan persetujuan dari bank sentral Malaysia, yaitu Bank Negara Malaysia.

Kedua sumber tersebut meminta agar identitas mereka dirahasiakan karena pembicaraan tersebut masih bersifat rahasia.

"Kami tidak mengomentari rumor dan spekulasi pasar," kata juru bicara DBS, pemberi pinjaman terbesar di Asia Tenggara berdasarkan aset. Temasek menolak berkomentar.

Alliance Bank, bank terdaftar terkecil kedua di Malaysia berdasarkan total aset, serta Bank Negara Malaysia, tidak memberikan tanggapan terhadap permintaan komentar setelah jam kerja pada Jumat.

Kuwait Finance House menyatakan bahwa proses penjualan portofolio perbankan ritelnya di Malaysia masih berada pada tahap awal, dan mereka tidak dapat memberikan informasi tambahan.

DBS merupakan satu-satunya bank Singapura yang belum memiliki kantor perbankan ritel di Malaysia. Sementara itu, bank-bank besar seperti Oversea-Chinese Banking Corporation dan United Overseas Bank sudah memiliki operasi perbankan ritel di Malaysia.

BACA JUGA: Gedung Putih Isyaratkan akan Blokir Penjualan US Steel kepada Nippon Steel

Rencana DBS untuk memasuki pasar Malaysia muncul seiring dengan membaiknya prospek ekonomi negeri jiran itu, didorong oleh proyek infrastruktur baru dan investasi yang diperkirakan akan mendorong lonjakan pertumbuhan kredit.

Pada kuartal kedua, ekonomi Malaysia tumbuh 5,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencatatkan laju tercepat dalam 18 bulan, didorong oleh peningkatan belanja rumah tangga, ekspor, dan investasi. Ringgit menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di Asia Tenggara pada tahun ini.

DBS berkembang menjadi pusat perbankan regional selama 15 tahun masa jabatan Kepala Eksekutif Piyush Gupta, yang akan segera berakhir. Pertumbuhan ini didorong oleh serangkaian akuisisi yang memperkuat kehadirannya di pasar-pasar utama, termasuk China, India, dan Taiwan.

DBS menyelesaikan akuisisi bisnis perbankan konsumen milik Citigroup di Taiwan pada Agustus tahun lalu. Pada Juli, Gupta menyatakan bahwa DBS tengah mencari akuisisi tambahan yang dapat mendukung ekspansi strategis lebih lanjut di wilayah tersebut. [ah/ft]