Suriah Kerahkan Tank Militer, Aksi Penumpasan Tewaskan Sedikitnya 18 Orang

Seorang pria melempar batu ke arah sebuah tank yang lewat di jalanan kota Dara'a, Senin (25/4).

Para saksi mata mengatakan mereka melihat mayat-mayat dalam sebuah mobil yang tadinya diserang pasukan keamanan di kota Daraa.

Sedikitnya 18 orang dilaporkan tewas sementara tentara dan tank Suriah masuk ke kota Daraa yang menjadi pusat demonstrasi nt hari Senin, mengundang kecaman internasional.

Sejumlah saksi mata mengatakan ribuan tentara angkatan darat Suriah, yang diapit oleh pasukan khusus, memasuki kota Daraa sambil melepaskan tembakan, Senin dini hari, dan menimbulkan sejumlah korban. Tank-tank dilaporkan memulai serangan tersebut, menggempur kota itu ketika masuk dari empat sisi.

Video-video yang disebarkan para aktivis HAM menunjukkan asap hitam menyelimuti pusat kota tersebut dan kebakaran terjadi di mana-mana.

Berbagai laporan mengatakan pasukan khusus Suriah menyerbu rumah-rumah untuk melakukan penangkapan. Para saksi mata mengatakan penembak jitu menembak dari atap dan banyak korban masih terbaring di jalanan. Menurut media pemerintah, tentara mengatakan kehadirannya di Daraa merupakan tanggapan atas permintaan bantuan dari warga di sana.

Pihak berwenang Yordania mengatakan jalan raya utama yang menghubungkan Yordania dan Suriah ditutup, dan dua pos perbatasan tidak mengizinkan siapa pun memasuki Suriah.

Para aktivis HAM Suriah mengatakan pasukan keamanan itu juga mengepung Douma dan Madaamiya di pinggiran kota Damaskus, dan menangkap ratusan orang.

Tindakan keras ini dilakukan ketika media pemerintah Suriah mengecam apa yang disebutnya "kejahatan gerombolan bersenjata" dan "rencana luar negeri memecah-belah Suriah." Televisi Suriah melaporkan 15 anggota pasukan tentara dan keamanan tewas dalam kekerasan baru-baru ini.

Adik salah satu korban itu mengatakan melalui televisi pemerintah bahwa dia bangga kakaknya tewas membela negara. Kakaknya, Nihad Ayoub, menurutnya adalah martir dan meskipun ia sedih kakaknya telah meninggal, ia mengucapkan berterima kasih kepada Tuhan atas pengorbanannya.

Harian Tishreen milik pemerintah Suriah mengecam apa yang disebutnya "kampanye mobilisasi media asing" melawan Suriah, mengeluhkan bahwa "kebebasan tidak dapat diterapkan di tengah kekacauan tanpa keamanan bagi negara dan warga negaranya."

Tetapi, Nadim Houry dari Human Rights Watch di Beirut menyerukan kepada PBB agar memulai penyelidikan internasional independen terhadap apa yang disebutnya "pelanggaran yang telah terjadi di Suriah dalam lima minggu terakhir."

Ia juga mendesak Uni Eropa dan Amerika untuk menerapkan sanksi terhadap kepemimpinan Suriah, langkah yang sedang dipertimbangkan pemerintahan Obama.

Ketua Komisi HAM PBB, Navi Pillay, menuntut agar Suriah menahan tindakan represifnya dan mendesak penyelidikan penuh dan independen terhadap pembunuhan para demonstran.

Amerika mengutuk kekerasan terhadap warga Suriah,dan menyebutnya "benar-benar tercela." Seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional mengatakan Amerika kini mempertimbangkan berbagai tanggapan terhadap tindakan brutal itu, termasuk sanksi untuk memperjelas bahwa perilaku Suriah itu "tidak bisa diterima."