Ketua Parlemen Suriah Hammouda Sabbagh hari Minggu (18/4) mengumumkan pemilu presiden mendatang akan dilangsungkan pada akhir Mei.
Berbicara dalam sebuah pertemuan luar biasa parlemen, Hammouda Sabbagh mengatakan pemilu akan berlangsung pada 26 Mei 2021. Ditambahkannya, mulai hari Senin (19/4), siapa pun yang ingin bertarung menjadi presiden dapat mencalonkan diri ke Mahkamah Tinggi Konstitusi.
Menurut parlemen itu bagi warga Suriah yang berada di negara itu, pemungutan suara akan dilangsungkan pada 26 Mei, sementara yang berada di luar Suriah akan memberikan suara pada 20 Mei.
Pemilu itu diperkirakan akan kembali dimenangkan oleh Presiden Bashar Al Assad.
BACA JUGA: Suriah Klaim Israel Lakukan Serangan Misil Dekat DamaskusBelum jelas apakah akan ada kandidat lain yang bertarung melawannya, tetapi kalau pun ada umumnya bersifat simbolik semata.
Suriah telah terjerumus dalam perang saudara sejak tahun 2011, ketika demonstrasi-demonstrasi menentang kepemimpinan keluarga Assad, yang terinspirasi oleh “Arab Spring” – atau gerakan kebangkitan demokrasi di negara-negara Timur Tengah, bergulir menjadi pemberontakan bersenjata yang kemudian dihadapi dengan penumpasan militer.
Amerika bulan lalu mengingatkan Assad bahwa pemerintahan Biden tidak akan mengakui hasil pemilu presiden kecuali jika dilangsungkan dengan bebas, adil dan diawasi oleh PBB dan wakil-wakil seluruh masyarakat Suriah. [em/jm]