Departemen Kesehatan Swedia, yang bertanggung jawab atas rekomendasi sanitasi dalam melawan COVID-19, Selasa (14/7) menyatakan tidak akan mendesak warga memakai masker tetapi tetap jaga jarak dengan orang lain dan rajin mencuci tangan. Ini katanya, akan cukup untuk mengekang penyakit tersebut.
Dengan cara yang lain dari biasanya untuk menangani wabah, Swedia menjadi salah satu negara dengan tingkat kematian per kapita tertinggi di dunia.
Negara Skandinavia itu mengambil pendekatan yang relatif longgar untuk melawan virus corona dan menarik perhatian internasional.
BACA JUGA: Kasus Covid-19 Meningkat di Seluruh Dunia, ‘Lockdown’ dan Restriksi Baru DiberlakukanPertemuan-pertemuan besar dilarang namun sejumlah restoran dan sekolah bagi anak-anak kecil tetap buka dan beroperasi. Pemerintah memberlakukan jaga jarak sosial, dan sebagian besar masyarakat Swedia mematuhinya.
Banyak negara Eropa, termasuk Jerman, Spanyol, Italia, dan Yunani, mengharuskan pemakaian masker di ruang-ruang tertutup. Perancis dan Inggris minggu ini mengumumkan aturan baru penggunaan masker, namun di Skandinavia hal itu tidak tampak.
Swedia mempertahankan pendekatannya sekaligus menyatakan langkah-langkah itu dapat dipertahankan berbulan-bulan, tidak seperti aturan lock-down sepenuhnya di beberapa negara lain di mana kasus kembali melonjak di sejumlah tempat.
Sejauh ini, tercatat 5.545 kematian akibat COVID-19 di Swedia tetapi jumlah infeksi yang parah termasuk kematian terus berkurang dan angka kematian yang dianggap berlebihan, masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. [mg/ii]