Taiwan Desak Dilibatkan dalam Sidang Majelis Kesehatan Dunia

Menteri Kesehatan Taiwan, Chen Shih-chung. (Foto: dok).

Menteri Kesehatan Taiwan mengatakan, Rabu (6/5), tidak menyertakan Taiwan dalam sidang Majelis Kesehatan Dunia bisa membahayakan respons dunia terhadap wabah virus corona dan tidak bisa dibenarkan semata karena alasan peraturan tata cara.

Chen Shih-chung mengatakan dalam sebuah konferensi pers, para pejabat kesehatan dunia “telah bersikap tidak jujur dan tidak memenuhi tanggung jawab mereka” sebuah pernyataan yang merujuk pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengawasi majelis itu.

“Sebagaimana yang saya katakan sejak awal terjadinya wabah, tidak ada satu pun pihak yang bisa memperkirakan bagaimana situasi akan berkembang,” kata Chen. “Jadi hal paling penting dalam menghadapi wabah dunia adalah transparansi. Setiap pihak harus berbagi informasi yang mereka ketahui.”

BACA JUGA: AS dan Taiwan Bahas Pemberantasan Covid-19

Taiwan diklaim sebagai bagian dari China oleh Beijing, sehingga membuat Taiwan tidak dilibatkan dalam sidang-sidang PBB dan organisasi-organisasi yang dipayunginya. Pengaruh China yang makin kuat di PBB membuat para pejabat di badan tersebut bersikap hati-hati untuk tidak melangkahi negara itu, apalagi AS telah mundur dari, atau menghentikan pendanaan bagi, sejumlah organisasi PBB, termasuk WHO, yang dituduh AS keliru menangani wabah dan menunjukkan sikap yang pro-China.

Che mengakui bahwa para anggota PBB memang harus menyetujui Taiwan untuk ambil bagian dalam sidang Majelis Kesehatan Dunia, yang akan berlangsung di Jenewa mulai 17 Mei. Namun, katanya, ada kecurigaan bahwa bagaimana WHO melakukan kegiatannya telah dimanipulasi.

Para pemimpin komunis Beijing semakin membatasi keterlibatan Taiwan dalam pertemuan-pertemuan dunia, termasuk sidang Majelis Kesehatan Dunia, sebagai bagian dari usaha diplomasi untuk memaksa Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang pro-kemerdekaan agar mengakui pulau berpemerintahan sendiri itu sebagai bagian dari China. [ab/uh]