Dari kontes kecantikan hingga pertemuan para pemimpin, Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken mengatakan, "Para menteri luar negeri Israel, Maroko, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Mesir berdiri bersama di Israel. Hanya beberapa tahun lalu, pertemuan ini tidak mungkin dibayangkan."
Blinken menambahkan, ada keterlibatan yang lebih dalam di kawasan itu setelah Kesepakatan Ibrahim pada tahun 2020 yang menormalisasi hubungan diplomatik antara Israel, Bahrain, Uni Emirat Arab, Maroko, dan Sudan. Ini dilihat sebagai pencapaian kebijakan luar negeri paling signifikan dari Presiden Donald Trump.
Sebelum perjanjian itu, ada persepsi regional dalam puluhan tahun bahwa perdamaian Arab-Israel tidak bisa dicapai tanpa negara Palestina. Tetapi ketakutan kawasan itu akan bangkitnya Iran membantu mengubah persepsi tersebut.
BACA JUGA: Pertemuan Langka Terjadi antara Abbas dan Gantz Jelang Kunjungan Biden ke Timur TengahBiden akan menyatakan dukungannya bagi solusi dua negara ketika bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Tetapi pada saat yang bersamaan, pemerintahannya diam-diam mendorong perluasan kesepakatan tersebut.
Masalah Palestina penting bagi Raja Saudi Salman tetapi putranya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, memiliki pandangan yang berbeda, kata Steven A. Cook, cendekiawan senior untuk kajian Timur Tengah dan Afrika di Dewan Hubungan Luar Negeri. Melalui Skype, Cook mengatakan, "Putra mahkota Saudi menyatakan pada musim semi, bahwa dia melihat Israel sebagai sekutu potensial, dan dia melihat normalisasi akan terjadi."
Your browser doesn’t support HTML5
Setelah penerbangan Trump tahun 2017 dari Riyadh ke Tel Aviv, Arab Saudi akan mengizinkan Biden untuk terbang langsung dari Tel Aviv ke Jeddah. Itu akan menjadi yang pertama bagi seorang presiden Amerika dan sinyal lain dari hubungan bilateral yang menghangat, meskipun normalisasi tidak akan segera terwujud.
Pengamat akan memantau apakah Arab Saudi akan mengizinkan penerbangan langsung dari Tel Aviv bagi jemaah haji. Mengingat pengaruh kerajaan itu bagi dunia Muslim, pengakuan Arab Saudi atas Israel akan berdampak signifikan, bahkan di tempat-tempat yang jauh seperti Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia yang bangga akan solidaritasnya pada Palestina. [ka/jm]
Your browser doesn’t support HTML5