Taliban pada Sabtu (30/7) mengumumkan jumlah korban tewas akibat ledakan granat dalam sebuah pertandingan kriket di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, bertambah menjadi dua orang. Ledakan di stadion itu terjadi pada Jumat.
Sejauh ini, belum ada yang mengklaim tanggung jawab atas ledakan itu. Namun, militan dari kelompok ISIS kemungkinan akan disalahkan. ISIS adalah saingan utama Taliban, sejak Taliban merebut Afghanistan hampir setahun lalu ketika AS dan pasukan Pakta Pertahanan Atlanti Utara (North Alliance Treaty Organization/NATO) mundur dari Afghanistan setelah perang 20 tahun.
Sebelumnya, 13 orang dilaporkan terluka dalam ledakan Jumat siang (29/7) di Stadion Kriket Internasional di Kabul, di mana ratusan orang telah berkumpul untuk menonton pertandingan itu.
Ketika itu, Rumah Sakit Darurat yang dikelola Italia di Kabul telah mengkonfirmasi lewat Twitter bahwa 12 dari para korban cedera dirawat inap, sementara seorang pasien lain telah diperbolehkan pulang.
Pada Sabtu (30/7), juru bicara kepolisian Kabul yang diangkat Taliban, Khalid Zadran, mengatakan bahwa dua orang telah tewas. Belum jelas apakah kedua korban itu tewas di tempat atau di rumah sakit.
Pertandingan antara tim Band-e-Amir Dragons dan Pamir Zalmi, sempat dihentikan sementara karena ledakan, tapi kemudian dilanjutkan lagi. [vm/ft]