Brahimi: Taliban Juga Harus Terlibat dalam Rekonsiliasi di Afghanistan

  • Gary Thomas
    Dewi Sitompul

Lakhdar Brahimi, mantan utusan khusus PBB untuk Afghanistan.

Sebuah studi baru menyimpulkan adanya kebuntuan yang semakin gawat di Afghanistan untuk menyelesaikan sengketa politik di negara itu.

Satgas yang didirikan lembaga non pemerintah “Century Foundation” mengatakan tak ada satupun pihak terlibat konflik di Afghanistan yang dapat menang secara militer dan usaha untuk menyelesaikan sengketa politik harus dimulai sekarang.

Satgas itu, terdiri dari sarjana dari berbagai latar belakang dan mantan-mantan diplomat mengatakan, dukungan barat terhadap Afghanistan mulai berkurang dan masyarakat Afghanistan semakin lelah akan konflik berkepanjangan, bahkan kelompok Taliban juga semakin tertekan untuk berunding.

Dalam konferensi per telepon, wakil ketua Satgas tersebut, Lakhdar Brahimi, mantan duta khusus PBB untuk Afghanistan mengatakan, ”Tak seorangpun bisa melarang anggota Taliban turut serta dalam proses itu kalau mereka ingin ikut."

Brahimi menambahkan, “Kelompok Taliban, adalah bagian dari situasi politik di Afghanistan,…Kami percaya bahwa anggota Taliban, semuanya, secara potensial bisa ikut dalam proses rekonsiliasi”.

Wakil ketua lainnya Thomas Pickering, mantan wakil menteri luar negeri Amerika, mengatakan bahkan kepala-kepala kelompok Taliban juga boleh ikut.

“Siapa yang mewakili Taliban? Seperti yang kita ketahui organisasi ini tidak tersusun dengan rapi sehingga tak mudah mendapatkan satu juru bicara, walau secara keagamaan dan politik, Mullah Ommar dan perkumpulan yang disebut Dewan Sura Quetta bisa menjadi landasan awal untuk berdiskusi”. Ujar Pickering.

Tetapi banyak anggota Taliban garis keras menentang penyelesaian sengketa politik itu dan memilih untuk tidak ikut dalam perundingan.

Panglima Tertinggi pasukan Amerika di Afghanistan, Jenderal David Petraeus, mengatakan dewasa ini kejayaan Taliban berkurang. Menhan Amerika Robert Gates mengatakan Amerika akan menarik pasukan dari Afghanistan bulan Juli dan menurut presiden Afghanistan Hamid Karzai, pasukan Afghanistan akan mengambil alih tanggung jawab keamanan di berbagai wilayah negara itu.

Jika situasi mengijinkan, Amerika dijadwalkan menarik sebagian besar pasukan tempurnya dari Afghanistan tahun 2014.