Tank-tank Israel Mundur dari Kamp di Pusat Gaza; 30 Tewas

Perempuan dan anak-anak Palestina antre mendapatkan roti di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Kamis, 28 November 2024. (Foto: Abdel Kareem Hana/AP Photo)

Upaya berbulan-bulan untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza hanya membuahkan sedikit kemajuan, dan negosiasi kini terhenti.

Serangan militer Israel menewaskan sedikitnya 30 warga Palestina semalam di Jalur Gaza. Sebagian besar korban tewas berada di kamp Nuseirat di tengah daerah kantong tersebut, kata petugas medis, Jumat (29/11), setelah beberapa tank Israel mundur dari daerah yang diserang.

Petugas medis mengatakan mereka telah menemukan 19 jenazah warga Palestina yang terbunuh di wilayah utara Nuseirat, salah satu dari delapan kamp pengungsi yang sudah lama berdiri di wilayah tersebut.

Beberapa tank masih aktif beroperasi di wilayah barat kamp. Layanan Darurat Sipil Palestina mengatakan pihaknya tidak dapat merespons panggilan darurat dari warga yang terjebak di dalam rumah mereka.

BACA JUGA: Kembali ke Rumah, Warga Tyre, Lebanon Kehilangan Akses Air dan Listrik 

Petugas medis menambahkan sisanya tewas di wilayah utara dan selatan Jalur Gaza. Tidak ada pernyataan baru dari militer Israel pada Jumat. Namun pada Kamis (28/11), militer Israel mengatakan pasukannya terus “menyerang sasaran teror sebagai bagian dari kegiatan operasional di Jalur Gaza.”

Sementara itu, pihak berwenang Israel membebaskan sekitar 30 warga Palestina yang ditahan selama serangan yang sedang berlangsung di Gaza dalam beberapa bulan terakhir. Petugas medis mengatakan orang-orang yang dibebaskan itu tiba di sebuah rumah sakit di Gaza selatan untuk pemeriksaan kesehatan.

Warga Palestina yang dibebaskan, yang ditahan selama perang, mengeluhkan perlakuan buruk dan penyiksaan di tahanan Israel setelah mereka dibebaskan. Israel menyangkal adanya penyiksaan.

Upaya berbulan-bulan untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza hanya membuahkan sedikit kemajuan, dan negosiasi kini terhenti.

Gencatan senjata dalam konflik paralel antara Israel dan Hizbullah Lebanon, sekutu Hamas, mulai berlaku sebelum fajar pada Rabu (27/11), untuk menghentikan permusuhan yang meningkat tajam dalam beberapa bulan terakhir dan membayangi konflik Gaza.

BACA JUGA: Israel, Hizbullah Saling Tuduh Langgar Gencatan Senjata

Serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan hampir 44.200 orang dan membuat hampir seluruh penduduk wilayah kantong itu mengungsi setidaknya satu kali, kata para pejabat Gaza. Sebagian besar wilayah tersebut kini hancur.

Militan pimpinan Hamas yang menyerang komunitas Israel selatan 13 bulan lalu, memicu perang, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, kata Israel.

Hamas dan Hizbullah telah ditetapkan sebagai kelompok teror oleh Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara Barat lainnya. [ft/es]