Terapkan Kelaziman Baru, Tempat Wisata di Jawa Tengah Siap Dibuka

  • Yudha Satriawan

Seorang pekerja menyemprotkan cairan disinfektan di sebuah candi untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) di Klaten, Jawa Tengah, 19 Maret 2020. (Foto: Antara via Reuters)

Sejumlah daerah, seperti Provinsi Jawa Tengah, mulai menggelar simulasi penerapan kelaziman baru untuk sektor pariwisata. Berbagai tempat wisata di Jawa Tengah bersiap menyambut kembali pengunjung, meski masih terbatas.

Sejak Maret, 55 tempat wisata di Jawa Tengah tutup sementara sebagai imbas pandemi virus corona. Wisata budaya, wisata alam, wisata religi, wisata kuliner, hingga wisata pendidikan terhenti.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Rabu (10/6), dalam video di media sosialnya mengecek kesiapan Candi Borobudur, di Magelang,salah satu obyek wisata Jawa Tengah yang mendunia. Dalam simulasi itu, Ganjar mengatakan kelaziman baru bagi wisatawan siap diterapkan saat obyek wisata ini dibuka kembali.

BACA JUGA: Jokowi Prediksi Tren Pariwisata akan Berubah di Era 'New Normal'

Salah satu aturan baru, imbuh Ganjar, tidak semua pengunjung akan diperbolehkan naik ke Candi Borobudur. Hal itu agar batu-batu candi tidak banyak terpegang oleh para wisatawan. Bila batu terlalu banyak disemprot disinfektan untuk dibersihkan, dikhawatirkan akan mempengaruhi kondisi candi.

"Memang ini agak berbeda dengan kondisi biasa, tetapi kita harapkan tetap bisa piknik dengan mengutamakan protokol kesehatan,” ujar Ganjar, sambil menambahkan pengunjung masih bisa berpiknik di area yang ditentukan di sekitar candi.

Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah akan dibuka kembali awal Juni 2020. (Foto: PT TWC)

Pariwisata menjadi salah satu sektor penggerak perekonomian Jawa Tengah. Realisasi Pendapatan Asli Daerah Jawa Tengah pada 2019 lalu mencapai Rp 14,45 triliun.

Pemerintah daerah di Jawa Tengah sedang berbenah menyiapkan infrastruktur untuk penerapan kebiasaan baru bagi wisatawan. Tahun ini, Jawa Tengah menargetkan jumlah kunjungan 58,5 juta wisatawan. Terdiri atas 49,5 juta wisatawan domestik dan 900 ribu wisatawan mancanegara.

Your browser doesn’t support HTML5

Terapkan Kelaziman Baru, Tempat Wisata di Jawa Tengah Siap Dibuka

Wali Kota Solo Hadi Rudyatmo, Jumat (12/6), memeriksa kesiapan salah satu obyek wisata di kotanya, Taman Satwa Taru atau Solo Zoo, dalam menerapkan aturan baru kunjungan. Ia menegaskan, belum semua obyek wisata di Solo akan kembali dibuka.

Beberapa tempat wisata, seperti museum, sudah bisa dibuka. Menurut Rudy, hal itu karena pengawasan di museum-museum lebih mudah dan jumlah pengunjung sedikit. Sedangkan untuk obyek wisata di tempat terbuka, imbuhnya, seperti tempat rekreasi keluarga, belum akan dibuka.

BACA JUGA: “Bajalan”, Aplikasi Wisata Karya Muda Mudi Papua

“Intinya saya melarang wisatawan bermain atau berkerumun di tempat-tempat wisata yang tidak bisa kita atur jaraknya. Museum atau Taman satwa kan jelas ada jalur keluar masuknya, alur perjalanan di dalam komplek,” papar Rudy.

Wali Kota Solo Hadi Rudyatmo ( bermasker fan bertopi), mencuci tangan, dipindai suhu tubuh, disemprot telapak tangan sebelum masuk kompleks Solo Zoo, Jumat, 12 Juni 2020, sebagai simulasi aturan pengunjung/ wisatawan. (Foto: Yudha Satriawan/VOA)

Solo Zoo akan kembali dibuka 19 Juni. Pengunjung harus berusia 18 tahun ke atas.Anak-anak dan ibu hamil untuk sementara tidak diizinkan.

Purwanto, salah seorang pengunjung Solo Zoo asal Boyolali, mendatangi obyek wisata itu bersama istri dan anak pada Jumat (12/6). Ia kecewa karena obyek wisata itu masih ditutup.

BACA JUGA: Jokowi Yakin Corona Lenyap Akhir 2020, Pariwisata akan 'Booming' Lagi

“Kami nggak masalah kalau memang harus diterapkan new normal di obyek wisata, justru membuat kami lebih tenang, lebih aman. Virus-virus kan bisa dicegah penyebaran atau penularannya, biar tidak seperti kemarin-kemarin," ujarnya kepada VOA.

Selama 3 bulan tidak beroperasi, pengelola Solo Zoo mengandalkan anggaran Pemkot Solo dan menggalang dana dari masyarakat untuk pemeliharaan 300 satwa di obyek wisata ini. [ys/ka/ft]