Kejaksaan Agung AS mengumumkan, Rabu (16/12) bahwa seorang operator dari kelompok teror Al-Shabab dan dituduh berkonspirasi untuk melakukan sebuah serangan mirip 11 September di Amerika telah dibawa ke New York dan menghadapi tuduhan terorisme.
Cholo Abdi Abdullah, pria berkewarganegaraan Kenya, diterbangkan pada Selasa (15/12) dari Filipina di mana dia telah ditahan sejak ditangkap pada Juli 2019. Filipina menyerahkan dia kepada pihak berwenang Amerika pada Selasa (15/12).
Abdullah dituduh berkonspirasi untuk membajak sebuah pesawat komersial dan menjatuhkannya ke sebuah bangunan di Amerika. Sebagai bagian dari persekongkolan ini, Abdullah, menurut tuduhan itu memperoleh pelatihan pilot di Filipina. Rencana ini disusun oleh pemimpin senior Al-Shabab.
Dia dikenakan enam dakwaan yang diumumkan pada Rabu (16/12), dan akan diajukan kepada hakim federal di New York. Dakwaan itu termasuk memberi dukungan material kepada organisasi teroris asing, konspirasi untuk membunuh warga Amerika, dan konspirasi untuk membajak serta menghacurkan sebuah pesawat.
“Kasus ini, yang melibatkan persekongkolan untuk menggunakan sebuah pesawat untuk membunuh orang-orang yang tidak bersalah, mengingatkan kita pada ancaman maut dari teroris Islamis radikal yang masih terus membayang-bayangi negara kita,” kata asisten penuntut John Demers dalam sebuah pernyataan.
“Di manapun teroris merencanakan serangan yang menyasarkan warga Amerika, kami akan mengidentifikasi mereka dan menyeret mereka ke meja hijau.” [jm/pp]