Teroris Berjulukan "Sheik Buta" Meninggal dalam Penjara AS

ARSIP – Sheikh Omar Abdel-Rahman dalam foto yang diambil bulan November 1993 yang dijuluki “Sheik Buta” yang dijatuhi hukuman atas keterlibatan dalam rencana peledakan berbagai tempat di New York City. (foto: AP Photo/Arsip)

Seorang ulama Mesir, Sheik Omar Abdel-Rahman, yang dihukum karena ikut dalam rencana meledakkan tempat-tempat terkenal di New York City, meninggal dalam penjara.

Otoritas penjara Amerika mengatakan seorang ulama Mesir, yang dihukum karena ikut dalam rencana meledakkan tempat-tempat terkenal di New York City, meninggal dalam penjara. Seorang pejabat di Kompleks Penjara Federal di Butner, North Carolina, hari Sabtu mengukuhkan Sheik Omar Abdel-Rahman meninggal Sabtu pagi setelah lama bergulat dengan diabetes dan penyakit jantung koroner.

Rahman terkait pemboman World Trade Center tahun 1993 yang menewaskan enam orang, tetapi tidak dinyatakan bersalah terkait langsung dengan pemboman itu. Ia dipenjara sejak tahun 1995 karena perannya sebagai penasehat dalam rencana gagal untuk meledakkan tempat-tempat terkenal di Manhattan termasuk markas besar PBB, jembatan utama dan dua terowongan jalan raya yang padat lalu lintas yang menuju ke kota itu. Tujuannya adalah mengacaukan dukungan Amerika bagi Israel dan Mesir.

Menurut jurubicara penjara, usia Abdel-Rahman 78 tahun.

Kepada kantor berita Reuters, anaknya mengatakan, keluarganya menerima telepon dari pihak berwenang Amerika mengukuhkan kematian Rahman.

Abdel-Rahman, warga Mesir, dijuluki "sheikh buta" karena ia buta sejak masih anak-anak akibat diabetes. Ia membaca Braille dan bersekolah di pesantren. Ia menjadi salah seorang ulama Mesir paling vokal, berani mengecam sekularisme negara itu.

Abdel-Rahman akhirnya pindah ke Afghanistan dan berhubungan erat dengan pemimpin teroris Osama bin Laden. Meskipun selama 20 tahun terakhir mendekam dalam penjara federal Amerika, Abdel-Rahman masih memiliki pengikut di Mesir pada saat kematiannya. [ka]