Produsen mobil listrik Tesla Motors memberikan perusahaan lain akses ke paten-nya guna mempercepat pengembangan mobil listrik.
CEO Tesla CEO Elon Musk mengatakan hari Kamis (12/6) bahwa perusahaannya akan berbagi ratusan paten dan tidak akan menuntut mereka yang menggunakannya.
"Jika kami melapangkan jalan bagi penciptaan mobil listrik yang semakin sempurna, namun menebar ranjau hak intelektual di jalan yang harus dilalui guna mencegah pihak lain turut maju, maka kami bertindak berlawanan dengan tujuan yang dianut,'' Musk menulis dalam sebuah blog situs internet perusahaan itu." kata Musk.
Mobil listrik kini masih mengambil porsi yang sangat kecil dalam penjualan mobil di Amerika. Pengemudi mobil mengkhawatirkan jangkauan jarak yang sanggup ditempuh mobil listrik, dan harga BBM yang stabil juga berdampak tidak ikut mendorong penjualan mobil listrik.
Mulai tahun ini, Tesla sudah diberi 203 hak paten yang melindungi batere yang mereka buat dan fitur-fitur lainnya yang membedakan mobil listrik Tesla dari kendaraan BBM. Tesla kini membuat satu jenis mobil, yaitu sedan Model S dan sedang mengembangkan dua jenis lainnya. Model X crossover yang akan diperkenalkan tahun depan.
Masih ada 280 aplikasi paten yang sedang diajukan di Amerika dan negara negara lain, menurut dokumen resmi yang diajukan Tesla. Paten yang kini dipegang Tesla, paling cepat berakhir tahun 2026, sehingga perusahaan Palo Alto, California ini melepaskan peluang keuntungan jangka panjang yang sangat bernilai ini dengan membagi hak intelektualnya kepada pesaing-pesaingnya.
Musk mengatakan bahwa paten itu dapat membantu perusahaan yang mengembangkan mobil listrik. Ia mengatakan bahwa Tesla menerima sejumlah permintaan menyangkut teknologi dari pesaingnya, namun ia berpendapat hal ini disebabkan karena kesulitan mereka memperoleh paten Tesla itu.
Nissan, yang membuat mobil listrik Leaf, tidak memberi komentar dengan keputusan Tesla ini. Leaf hanya sanggup menempuh 135 kilometer dalam kondisi batere penuh, sementara Tesla model S punya daya jangkau 426 kilometer. Namun Model S memiliki batere yang lebih besar, dan harga termurah untuk mobil Tesla adalah $70.000, dua kali lebih mahal dibandingkan Leaf.
Prashand Kumta, profesor dari school of engineering, University of Pittsburgh, mengatakan bahwa teknologi batere lithium-ion Tesla, tidaklah unik. Namun bagaimana perusahaan ini mengemas teknologi dan merancang mobilnya, bisa bermanfaat bagi perusahaan lain.
Paten ini juga melindungi teknologi Tesla yang digunakan untuk mengisi ulang batere mobil. Kini, Tesla memiliki sekitar 100 stasiun``Supercharger'' tersebar di Amerika Utara dan Eropa yang memberikan pengemudi Model S sumber tenaga cuma-cuma, jika bepergian jarak jauh. Teknologi ini dirancang bisa mengisi setengah kapasitas batere dalam waktu 20 menit. Tesla baru-baru ini meresemikan tiga stasiun Supercharger di Tiongkok dan berencana membangun sekitar 200 lagi di seluruh dunia, termasuk Jepang dalam tahun ini.
Diharapkan, pembebasan paten Tesla ini akan mendorong produsen mobil listrik memproduksi lebih banyak kendaraan listrik dan juga membangun lebih banyak stasiun pengisian ulang batere. Apabila ini terselenggara, Tesla akan bisa menghemat biaya investasi sarana stasiun pengisian dan, apabila konsumen tidak lagi khawatir kehabisan tenaga selama di perjalanan, maka penjualan mobil Tesla juga akan meningkat.
"Saya berpendapat Superchargers dapat menjadi hal yang baik untuk kolaborasi dan menciptakan dasar yang sama bagi industri mobil listrik,'' kata Musk. Ia mengatakan bahwa Tesla membahas kerjasama Superchargers dengan BMW dalam pertemuan Rabu malam.
"Jika kami melapangkan jalan bagi penciptaan mobil listrik yang semakin sempurna, namun menebar ranjau hak intelektual di jalan yang harus dilalui guna mencegah pihak lain turut maju, maka kami bertindak berlawanan dengan tujuan yang dianut,'' Musk menulis dalam sebuah blog situs internet perusahaan itu." kata Musk.
Mobil listrik kini masih mengambil porsi yang sangat kecil dalam penjualan mobil di Amerika. Pengemudi mobil mengkhawatirkan jangkauan jarak yang sanggup ditempuh mobil listrik, dan harga BBM yang stabil juga berdampak tidak ikut mendorong penjualan mobil listrik.
Mulai tahun ini, Tesla sudah diberi 203 hak paten yang melindungi batere yang mereka buat dan fitur-fitur lainnya yang membedakan mobil listrik Tesla dari kendaraan BBM. Tesla kini membuat satu jenis mobil, yaitu sedan Model S dan sedang mengembangkan dua jenis lainnya. Model X crossover yang akan diperkenalkan tahun depan.
Masih ada 280 aplikasi paten yang sedang diajukan di Amerika dan negara negara lain, menurut dokumen resmi yang diajukan Tesla. Paten yang kini dipegang Tesla, paling cepat berakhir tahun 2026, sehingga perusahaan Palo Alto, California ini melepaskan peluang keuntungan jangka panjang yang sangat bernilai ini dengan membagi hak intelektualnya kepada pesaing-pesaingnya.
Musk mengatakan bahwa paten itu dapat membantu perusahaan yang mengembangkan mobil listrik. Ia mengatakan bahwa Tesla menerima sejumlah permintaan menyangkut teknologi dari pesaingnya, namun ia berpendapat hal ini disebabkan karena kesulitan mereka memperoleh paten Tesla itu.
Nissan, yang membuat mobil listrik Leaf, tidak memberi komentar dengan keputusan Tesla ini. Leaf hanya sanggup menempuh 135 kilometer dalam kondisi batere penuh, sementara Tesla model S punya daya jangkau 426 kilometer. Namun Model S memiliki batere yang lebih besar, dan harga termurah untuk mobil Tesla adalah $70.000, dua kali lebih mahal dibandingkan Leaf.
Prashand Kumta, profesor dari school of engineering, University of Pittsburgh, mengatakan bahwa teknologi batere lithium-ion Tesla, tidaklah unik. Namun bagaimana perusahaan ini mengemas teknologi dan merancang mobilnya, bisa bermanfaat bagi perusahaan lain.
Paten ini juga melindungi teknologi Tesla yang digunakan untuk mengisi ulang batere mobil. Kini, Tesla memiliki sekitar 100 stasiun``Supercharger'' tersebar di Amerika Utara dan Eropa yang memberikan pengemudi Model S sumber tenaga cuma-cuma, jika bepergian jarak jauh. Teknologi ini dirancang bisa mengisi setengah kapasitas batere dalam waktu 20 menit. Tesla baru-baru ini meresemikan tiga stasiun Supercharger di Tiongkok dan berencana membangun sekitar 200 lagi di seluruh dunia, termasuk Jepang dalam tahun ini.
Diharapkan, pembebasan paten Tesla ini akan mendorong produsen mobil listrik memproduksi lebih banyak kendaraan listrik dan juga membangun lebih banyak stasiun pengisian ulang batere. Apabila ini terselenggara, Tesla akan bisa menghemat biaya investasi sarana stasiun pengisian dan, apabila konsumen tidak lagi khawatir kehabisan tenaga selama di perjalanan, maka penjualan mobil Tesla juga akan meningkat.
"Saya berpendapat Superchargers dapat menjadi hal yang baik untuk kolaborasi dan menciptakan dasar yang sama bagi industri mobil listrik,'' kata Musk. Ia mengatakan bahwa Tesla membahas kerjasama Superchargers dengan BMW dalam pertemuan Rabu malam.