Polisi Thailand menahan para pemimpin protes anti-junta, Selasa (22/5) yang telah berusaha memperingati ulang tahun keempat kudeta dengan berjalan menuju Gedung Pemerintahan, salah satu unjuk pembangkangan terbesar sejak militer merebut kekuasaan.
Para pemimpin protes memberikan salam tiga jari, ketika mereka dibawa ke sebuah mobil polisi, simbol perlawanan yang digunakan oleh gerakan anti-kudeta Thailand, meniru film Hollywood “The Hunger Games.”
Kegelisahan dengan junta semakin meningkat di Thailand, meskipun ada larangan pertemuan politik sejak terjadi kudeta militer yang menggulingkan pemerintahan terpilih Yingluck Shinawatra pada tanggal 22 Mei 2014.
Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha, yang ketika menjadi panglima militer mengkudeta pemerintahan Yingluck, telah mengusulkan pemilihan diadakan pada bulan Februari tahun depan.
Tetapi jadwal untuk kembali ke demokrasi telah berulang kali diubah dan kesabaran dengan junta militer mulai memudar di banyak kalangan masyarakat Thailand.
Sebelumnya, ratusan aktivis mahasiswa dan pendukung “Baju Merah” dari pemerintah sipil yang digulingkan memegang spanduk, bendera Thailand dan kipas dengan gambar kartun perdana menteri sebagai “Pinocchio” ketika mereka berkumpul di depan garis polisi yang memblokir rute mereka dari universitas ke pusat pemerintahan. [gp]