Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve atau the Fed, akan mengumumkan pemangkasan suku bunga pertamanya dalam lebih dari empat tahun pada Rabu (18/9). Para pembuat kebijakan diperkirakan akan membahas seberapa besar langkah yang akan diambil, menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat dalam waktu kurang dari dua bulan.
Para pejabat senior The Fed, termasuk Ketua Jerome Powell, telah mengindikasikan dalam beberapa minggu terakhir bahwa pemangkasan suku bunga akan dilakukan bulan ini. Langkah tersebut diambil karena inflasi mendekati target jangka panjang bank sebesar dua persen, sementara pasar tenaga kerja terus melambat.
The Fed, dengan mandat ganda dari Kongres untuk menjaga stabilitas harga dan lapangan kerja yang maksimal secara independen, berulang kali menegaskan bahwa keputusan mengenai pemangkasan suku bunga akan didasarkan semata-mata pada data ekonomi.
Namun, rencana pemangkasan suku bunga tersebut dapat menimbulkan masalah bagi Powell, karena langkah ini akan diambil tepat sebelum pemilu.
"Meskipun Fed berusaha menunjukkan bahwa mereka tidak terpengaruh oleh politik, kita sedang berada dalam siklus yang sangat kacau saat ini," kata Alicia Modestino, profesor ekonomi di Universitas Northeastern, kepada AFP.
Berapa Besar Pemangkasannya?
Perdebatan di kalangan para pembuat kebijakan pada pekan ini kemungkinan akan berfokus pada keputusan apakah akan menaikkan suku bunga sebesar 25 atau 50 basis poin.
Namun, pemangkasan suku bunga dalam jumlah berapa pun akan menjadi yang pertama bagi Fed sejak Maret 2020, ketika mereka memangkas suku bunga mendekati nol untuk mendukung ekonomi AS selama pandemi COVID-19.
The Fed mulai menaikkan suku bunga pada 2022 sebagai tanggapan terhadap lonjakan inflasi, yang sebagian besar disebabkan oleh krisis pasokan pascapandemi dan perang di Ukraina.
BACA JUGA: Inflasi Konsumen Amerika Serikat Reda Melebihi Perkiraan pada AgustusThe Fed telah mempertahankan suku bunga pinjaman utamanya pada level tertinggi dalam dua dekade, yaitu antara 5,25 dan 5,50 persen, selama 14 bulan terakhir sambil menunggu perbaikan kondisi ekonomi.
Sekarang, dengan inflasi menurun, pasar tenaga kerja yang melambat, dan ekonomi Amerika Serikat yang tetap tumbuh, para pembuat kebijakan merasa bahwa waktu yang tepat untuk pemangkasan suku bunga tiba.
Para pembuat kebijakan menghadapi pilihan antara melakukan pemangkasan kecil sebesar 25 basis poin untuk melonggarkan kebijakan, atau pemangkasan yang lebih agresif sebesar 50 basis poin, yang akan mendukung pasar tenaga kerja, tetapi berisiko memicu kembali inflasi.
"Saya pikir menjelang pertemuan November, belum ada cukup data untuk mengatakan bahwa kita dalam bahaya di sisi ketenagakerjaan," kata Modestino, yang sebelumnya adalah ekonom senior di Federal Reserve Bank of Boston.
BACA JUGA: Seberapa Cepat Bank Sentral AS akan Turunkan Suku Bunga?Para analis melihat pemangkasan yang lebih kecil sebagai taruhan yang aman.
"Kami memperkirakan Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin," tulis para ekonom di Bank of America dalam catatan terbaru kepada klien.
"The Fed menyukai prediktabilitas," kata Modestino dari Northeastern. "Itu bagus untuk pasar, bagus untuk konsumen, bagus untuk pekerja."
"Jadi, pemangkasan 25 basis poin sekarang, diikuti oleh pemangkasan 25 basis poin lagi pada November setelah putaran data ekonomi berikutnya, menawarkan jalur yang agak lebih mulus bagi perekonomian," tambahnya. [ah/ft]