Tiga orang penulis laporan PBB yang menuduh pasukan Israel sengaja menjadikan kaum sipil sebagai sasaran dalam serangan mereka di Gaza dua tahun lalu telah menolak tuntutan Israel agar menarik temuan mereka. Mereka tidak sependapat dengan pemimpin penulis laporan itu, hakim dari Afrika Selatan Richard Goldstone, yang mengatakan dalam ulasannya di suratkabar bahwa tuduhan terhadap pasukan Israel itu tampaknya salah.
Dalam pernyataan yang dimuat oleh suratkabar Inggris “The Guardian” hari Jumat, pengacara Pakistan Hina Jilani, mantan penjaga perdamaian Irlandia Desmond Travers dan profesor hukum internasional Christine Chinkin mengatakan tidak ada alasan untuk meninjau kembali atau mencabut laporan 575-halaman itu.
Orang-orang yang menghendakinya, kata mereka, “menyalah-gunakan fakta dalam usaha untuk menghilangkan keabsahan temuan tersebut dan menimbulkan keraguan akan kredibilitasnya.
Laporan itu, yang dikeluarkan tahun 2009 oleh Goldstone, melontarkan tuduhan terhadap Israel dan kelompok Palestina Hamas, yang berkuasa di Gaza, atas pertempuran tahun itu ketika 1.400 orang Palestina dan 13 warga Israel tewas.
Tetapi, Goldstone mengatakan dalam ulasan suratkabar tanggal 1 April bahwa kalau ia mengetahui waktu itu apa yang diketahuinya sekarang, laporan tersebut akan menjadi dokumen yang berbeda.
Tetapi, Goldstone juga mengatakan tim penyelidiknya terhambat oleh penolakan Israel untuk bekerjasama. Ia menambahkan bahwa ia yakin Dewan Ham PBB, yang memerintahkan penyelidikan itu, mempunyai sejarah kecondongan untuk memusuhi Israel.