Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson akan menekan Turki untuk membebaskan orang-orang Amerika yang mereka tahan, dan mendesak sekutu NATO itu untuk menahan diri dalam operasi militer di Suriah utara, kata pejabat senior AS.
Turki merupakan persinggahan kedua dalam kunjungan Tillerson ke lima negara Timur Tengah minggu depan, setelah berkunjung ke Yordania. Dia juga akan bertemu dengan pejabat senior Lebanon, Mesir dan Kuwait.
Kunjungan diplomat utama AS ke Ankara ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua sekutu NATO tersebut mengenai serangkaian sengketa, termasuk kasus hak asasi manusia dan krisis Suriah.
Warga negara Amerika Serkan Golge, seorang ilmuwan NASA yang ditangkap pada Juli 2016, dihukum tanpa bukti yang dapat dipercaya pada 8 Februari oleh pihak berwenang Turki dengan dakwaan menjadi anggota organisasi teror. Pada tanggal 1 Februari, ketua Amnesty International di Turki, Taner Kilic, ditangkap kembali dan meringkuk dalam tahanan praperadilan. Kilic menghadapi tuduhan terorisme.
Departemen Luar Negeri mengatakan sangat terganggu oleh kasus-kasus tersebut dan mendesak pemerintah Turki untuk "mengakhiri keadaan darurat yang berlarut-larut, untuk membebaskan mereka yang ditahan secara sewenang-wenang di bawah keadaan darurat, dan menegakkan peraturan undang-undang yang sesuai dengan kewajiban dan komitmen domestik dan internasional Turki sendiri." [as]