Tillerson: Saya dan Presiden Trump “Tidak Senang” dengan Sanksi-sanksi terhadap Rusia

Menteri Luar Negeri Rex Tillerson menjawab pertanyaan seorang wartawan saat pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani di Departemen Luar Negeri di Washington, 26 Juli 2017. (Foto:dok)

Menteri Luar Negeri Rex Tillerson muncul tiba-tiba di hadapan wartawan di departemen luar negeri hari Selasa untuk menjelaskan pandangannya tentang kebijakan Amerika terhadap Korea Utara, Venezuela, China, Timur Tengah, Rusia dan Ukraina.

Tentang Rusia, yang memerintahkan dikuranginya ratusan diplomat Amerika dari Rusia, Tillerson mengatakan ia telah berulang kali memperingatkan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov bahwa hubungan antara kedua negara yang buruk saat ini, bisa bertambah buruk.

Kata Tillerson lagi, sanksi-sanksi tambahan yang disusun Kongres Amerika minggu lalu “tidak membantu” hubungan yang tegang itu.

“Tindakan Kongres untuk menerapkan sanksi-sanksi ini, tidak membuat presiden dan saya senang,” kata Tillerson. “Kami sudah menjelaskan bahwa sanksi-sanksi itu tidak akan membantu hubungan kedua negara, tapi Kongres telah meloloskan RUU itu dengan perbandingan suara yang besar," menurutnya.

Tillerson berpendapat Presiden Trump “telah menerima” keputusan Kongres itu dan akan menandatanganinya dalam waktu dekat.

Juru Bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengatakan Presiden Trump akan menandatangani RUU itu tapi tidak bisa mengatakan kapan. “RUU seperti ini sangat kompleks dan sedang ditinjau dengan seksama sebelum ditandatangani,” katanya. (ii)