Temuan tim Perancis itu bertentangan dengan kesimpulan ilmiah tim Swiss bulan November lalu bahwa Arafat kemungkinan diracun dengan bahan kimia Polonium.
Sejumlah laporan media Perancis mengatakan tim ilmuwan Perancis menyimpulkan bahwa pemimpin Palestina Yasser Arafat meninggal tahun 2004 bukan akibat keracunan.
Temuan itu bertentangan dengan kesimpulan ilmiah tim Swiss bulan November bahwa kajian terhadap jenazah Arafat menunjukkan “aktivitas tinggi” Polonium dan Arafat kemungkinan meninggal bukan karena penyebab alami.
Tetapi laporan yang dibocorkan kepada media Perancis hari Selasa (3/12) mengatakan bahwa sejumlah temuan terbaru dari tim penyelidik Perancis menunjukkan Arafat meniggal karena “infeksi biasa.”
Para pejabat Palestina bulan November mengatakan mereka curiga Israel berada di balik rencana pembunuhan Arafat. Namun Israel telah membantah tuduhan Palestina itu.
Arafat meninggal pada tanggal 11 November 2004 pada usia 75 tahun di sebuah rumah sakit militer di Perancis. Jenazahnya digali tahun lalu karena keluarganya terus menerus mengklaim bahwa kemungkinan ia tewas akibat dibunuh.
Temuan itu bertentangan dengan kesimpulan ilmiah tim Swiss bulan November bahwa kajian terhadap jenazah Arafat menunjukkan “aktivitas tinggi” Polonium dan Arafat kemungkinan meninggal bukan karena penyebab alami.
Tetapi laporan yang dibocorkan kepada media Perancis hari Selasa (3/12) mengatakan bahwa sejumlah temuan terbaru dari tim penyelidik Perancis menunjukkan Arafat meniggal karena “infeksi biasa.”
Para pejabat Palestina bulan November mengatakan mereka curiga Israel berada di balik rencana pembunuhan Arafat. Namun Israel telah membantah tuduhan Palestina itu.
Arafat meninggal pada tanggal 11 November 2004 pada usia 75 tahun di sebuah rumah sakit militer di Perancis. Jenazahnya digali tahun lalu karena keluarganya terus menerus mengklaim bahwa kemungkinan ia tewas akibat dibunuh.