Tim SAR mengatakan, mereka telah menemukan jenazah para korban pesawat jet Rusia yang hancur di tebing yang sangat curam kawasan Gunung Salak.
Pihak berwenang mengatakan, tidak ada tanda-tanda adanya korban yang selamat di antara hampir 50 penumpang pesawat itu, dan bahwa usaha evakuasi hari Kamis terhalang oleh cuaca buruk dan lokasinya jatuhnya pesawat yang sulit dijangkau.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, ia saat ini sedang melakukan kontak langsung dengan tim-tim SAR:
Ia mengatakan, pesawat yang jatuh itu ditemukan hari Kamis di pinggir tebing curam di Gunung Salak. Ia mengatakan penyelidikan harus dilakukan dengan seksama dan operasi pencarian dan penyelamatan harus mengutamakan pencarian orang-orang yang menumpang pesawat itu.
Jurubicara Badan SAR Nasional (Basarnas), Gagah Prakoso, mengatakan para petugas SAR telah diturunkan di lokasi dekat kecelakaan dengan menggunakan helikopter-helikopter. Ia mengatakan, jenazah-jenazah itu akan ditempatkan dalam jaring kargo dan diangkut dari lokasi itu.
Pesawat naas yang sedang dalam tur promosi penjualan itu lepas landas dari Bandara Halim tidak lama setelah pukul 2 siang, Rabu. Pesawat tersebut diharapkan kembali dalam waktu kurang dari satu jam. Tetapi pesawat itu turun dari ketinggian 3.000 meter menjadi 1.800 meter dan hilang kontak dengan pengendali lalu lintas udara di sekitar Gunung Salak yang berketinggian 2.200 meter.
Pihak berwenang mengatakan tidak jelas mengapa Pilot minta menurunkan ketinggian atau apakah pengawas udara menyetujui manuver itu.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, ia saat ini sedang melakukan kontak langsung dengan tim-tim SAR:
Ia mengatakan, pesawat yang jatuh itu ditemukan hari Kamis di pinggir tebing curam di Gunung Salak. Ia mengatakan penyelidikan harus dilakukan dengan seksama dan operasi pencarian dan penyelamatan harus mengutamakan pencarian orang-orang yang menumpang pesawat itu.
Jurubicara Badan SAR Nasional (Basarnas), Gagah Prakoso, mengatakan para petugas SAR telah diturunkan di lokasi dekat kecelakaan dengan menggunakan helikopter-helikopter. Ia mengatakan, jenazah-jenazah itu akan ditempatkan dalam jaring kargo dan diangkut dari lokasi itu.
Pesawat naas yang sedang dalam tur promosi penjualan itu lepas landas dari Bandara Halim tidak lama setelah pukul 2 siang, Rabu. Pesawat tersebut diharapkan kembali dalam waktu kurang dari satu jam. Tetapi pesawat itu turun dari ketinggian 3.000 meter menjadi 1.800 meter dan hilang kontak dengan pengendali lalu lintas udara di sekitar Gunung Salak yang berketinggian 2.200 meter.
Pihak berwenang mengatakan tidak jelas mengapa Pilot minta menurunkan ketinggian atau apakah pengawas udara menyetujui manuver itu.