Tingkat Pengangguran di AS Tak Kunjung Turun

Vera Roybal (kanan) membaca pengumuman lowongan kerja sementara di sebuah kantor agen pekerjaan di Las Vegas. Tingkat pengangguran di kota ini adalah 14,7 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional 9,6 persen.

Tingkat pengangguran nasional untuk bulan September 2010, yang baru saja diumumkan, tidak beringsut dari angka 9,6 persen seperti halnya bulan sebelumnya.

Pengangguran tetap menjadi isu paling meresahkan bagi warga Amerika, dan laporan tenaga kerja terbaru dari Departemen Tenaga Kerja AS belum mampu memberikan harapan baru bagi sekitar 14,8 juta warga yang menganggur.

Tingkat pengangguran nasional untuk bulan September 2010, yang baru saja diumumkan, tidak beringsut dari angka 9,6 persen seperti halnya bulan sebelumnya. Pertumbuhan di sektor swasta ini sudah berjalan selama sembilan bulan berturut-turut, dengan total jumlah pekerjaan sekitar 860.000.

Tapi, sayangnya, pertumbuhan ini belum mampu mengimbangi jumlah PHK, yang bulan ini datang justru dari sektor pemerintah. Menurut Ekonom Senior JP Morgan Chase, Jim Glassman, "Sektor swasta tampak stabil, degan pertumbuhan yang pelan tapi pasti. Sekarang justru sektor publik yang lemah, tapi ini tidak mengejutkan karena anggaran pemda menipis."

Kantor pusat tenaga kerja di San Jose, California. Pusat-pusat seperti ini di Amerika tak pernah sepi dari pencari pekerjaan sejak resesi dimulai beberapa tahun lalu.

Pada bulan lalu, pemerintah daerah memangkas 76.000 posisi. Dengan berakhirnya pekerjaan sensus, secara keseluruhan, pekerjaan di pemerintah pusat dan daerah berkurang 159.000.

Menurut analis, kunci mengekang angka pengangguran tak lain adalah dengan mempercepat pertumbuhan di sektor swasta. "Penting untuk meningkatkan kepercayaan dan mengajak orang berpikir tentang masa depan, berfokus pada masa depan, karena banyak potensi dan kita sudah di jalan yang benar, tapi jalannya kurang cepat," tambah Glassman dari JP Morgan Chase.

Laporan tenaga kerja yang baru ini merupakan laporan terakhir yang keluar, sebelum pemilu paruh waktu pada tanggal 2 November mendatang. Karena isu ekonomi dan terutama soal pekerjaan ini menjadi isu utama dalam pemilu kali ini, partai Presiden Obama, Partai Demokrat, diperkirakan akan kehilangan banyak kursi di dua majelis parlemen, Kongres dan Senat.