Tiongkok Pasok Minyak bagi Iran, Industri Eropa Tarik Diri

Perusahaan-perusahaan Eropa mengurangi hubungannya dengan Iran, menjelang kemungkinan keluarnya sanksi PBB yang baru.

Sebuah perusahaan penyulingan minyak milik pemerintah Tiongkok berencana menjual lebih banyak bensin ke Iran, karena perusahaan-perusahaan Eropa mengurangi hubungannya dengan Iran menjelang kemungkinan keluarnya sanksi PBB yang baru.

Industri perniagaan minyak mengatakan hari Rabu bahwa perusahaan minyak Tiongkok Sinopec sedang memuat lebih dari 200.000 barrel bensin di Singapura yang mungkin akan dikirim ke Iran.

Iran mengalami kesulitan akibat kurangnya kiriman bahan bakar sejak pemasok-pemasok Eropa, termasuk perusahaan raksasa Royal Dutch Shell dan Glencore, menghentikan penjualan bensinnya ke negara itu.

Sementara itu, produsen mobil Jerman Daimler mengatakan perusahaan itu mengurangi hubungannya dengan industri mesin Iran, sebagai langkah terbaru perusahaan-perusahaan Eropa untuk memutuskan hubungan bisnisnya karena khawatir dengan kebijakan nuklir Iran.

Daimler, yang memproduksi kendaraan mewah merek Mercedes-Benz, hari Rabu mengatakan akan menjual 30 persen sahamnya yang ada di perusahaan Diesel Engine Manufacturing di Iran.

Direktur utama Daimler Dieter Zetsche mengatakan perusahaannya juga membatasi kegiatan bisnisnya dengan Iran hanya sesuai kontrak yang ada.