Tiongkok Takkan Tembakkan Senjata Nuklir Tanpa Provokasi

  • Stephanie Ho
    Victor Pattianakotta

Sebuah fasilitas militer di Tiongkok. Negara ini membantah akan bertindak agresif dengan senjata nuklirnya.

Tiongkok menyangkal laporan media Jepang bahwa Tentara Pembebasan Rakyat akan mempertimbangkan untuk melancarkan serangan nuklir terlebih dahulu jika terancam oleh negara nuklir lain.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hong Lei Kamis mengatakan Beijing belum mengubah kebijakannya untuk tidak menjadi negara pertama yang menembakkan senjata nuklir dalam perang.

Hong mengatakan pemerintah Tiongkok telah berjanji tidak akan menjadi negara pertama yang menggunakan senjata nuklir dalam kondisi apapun. Dia mengatakan laporan bahwa Tiongkok sedang mempertimbangkan untuk mengubah kebijakan tersebut "tidak berdasar dan keluar dari motif tersembunyi."

Pada hari Rabu, kantor berita Jepang Kyodo melaporkan bahwa militer Tiongkok akan mempertimbangkan untuk melancarkan serangan nuklir terlebih dahulu, jika Tiongkok menghadapi situasi kritis dalam perang dengan negara nuklir lain. Sumber laporan berasal dari dokumen internal Tentara Pembebasan Rakyat.

Hong tidak langsung menjawab pertanyaan tentang laporan bahwa Tiongkok berada dalam tahap lanjutan pengembangan jet tempur siluman baru. Tapi ia mengulangi keyakinan bahwa Tiongkok mengikuti jalan pembangunan damai.

Menurut Hong, "Kebijakan pertahanan nasional Tiongkok bersifat defensif dan tidak menimbulkan ancaman kepada negara lain."

Para pejabat militer AS mengatakan jet baru yang disebut sebagai jet generasi kelima dirancang agar lebih sulit terdeteksi radar. Menurut para pejabat Amerika, jet itu membutuhkan waktu bertahun-tahun baru terwujud.

Laporan media baru-baru ini mengulas perkembangan terbaru militer Tiongkok, termasuk kabar bahwa Tiongkok akan mengoperasikan kapal induk tua Rusia yang dibeli tahun 1998.

Pejabat militer AS juga mengatakan mereka yakin sebuah rudal balistik baru Tiongkok, yang membawa hulu ledak dan mampu menghancurkan sebuah kapal induk, telah mencapai "kemampuan operasional awal."

Semua ini terjadi menjelang kunjungan Menteri Pertahanan AS Robert Gates ke Beijing minggu depan, kunjungan pertama oleh seorang Menteri Pertahanan AS dalam lima tahun terakhir.

Hong mengatakan pemerintahnya selalu menghargai hubungan militer dengan Amerika, dan berharap kunjungan Gates akan meningkatkan pemahaman dan kepercayaan lebih lanjut antara militer kedua negara.

Hubungan militer kedua negara ditangguhkan karena penjualan senjata Amerika ke Taiwan, yang dianggap Beijing bagian dari wilayahnya.