Para pejabat Uni Eropa hari Jumat mengatakan Iran dan negara-negara maju dijadwalkan bertemu pada 20 Januari di Istanbul, untuk pembicaraan mengenai program nuklir yang kontroversial di Iran. Uni Eropa juga mengisyarakat mereka akan menolak tawaran Iran untuk meninjau fasilitas nuklirnya.
Kepala Urusan Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton hari Jumat mengatakan pemeriksaan fasilitas-fasilitas nuklir merupakan tanggungjawab Badan Energi Atom Internasional IAEA. Ia menambahkan Uni Eropa menyambut baik keinginan Iran agar fasilitas nuklirnya ditinjau. Catherine Ashton menyatakan hal itu seusai pertemuannya dengan Menteri Luar Negeir Hungaria, yang saat ini menjabat kursi Kepresidenan di Uni Eropa.
Pertemuan pada 20 Januari nanti akan melibatkan sebuah kelompok yang dikenal sebagai P5+1, yaitu lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman.
Iran mengundang Rusia dan Tiongkok untuk meninjau fasilitas nuklirnya, tetapi tidak mengundang anggota-anggota P5+1 lainnya yaitu Perancis, Inggris, Amerika dan Jerman.
Teheran mengundang Uni Eropa dan negara-negara lainnya untuk juga meninjau fasilitas tersebut. Para pejabat Iran mengusulkan peninjauan akan berlangsung pada 15 dan 16 Januari, sebelum pembicaraan di Istanbul.
