Trump Akui Kehilangan Dukungan Perempuan

Capres Partai Republik Donald Trump membantah tuduhan pelecehan seksual, dan mengatakan kalau ia pernah menyentuh perempuan, perempuan itu akan menamparnya, saat kampanye di Portsmouth, New Hampshire, 15 Oktober 2016.

Calon presiden Amerika dari partai Republik Donald Trump hari Minggu (16/10) mengaku bahwa ia kehilangan dukungan dari kalangan perempuan. Tetapi ia menyalahkan hal itu disebabkan oleh laporan media mengenai perempuan-perempuan yang menurutnya membuat tuduhan palsu bahwa ia melakukan pendekatan seksual secara paksa terhadap mereka.

Ia mengatakan di akun Twitternya bahwa survei nasional menunjukkan kampanyenya menghadapi calon dari partai Demokrat, Hillary Clinton, masih berlangsung ketat. “Tetapi saya kehilangan sejumlah besar perempuan pemilih karena peristiwa-peristiwa palsu yang TIDAK PERNAH TERJADI. Pemilu yang dicurangi media!” tulis Trump.

Dalam cuitan lainnya, Trump, seorang konglomerat real estate yang baru pertama kali ini mencalonkan diri untuk jabatan publik, kembali mengklaim bahwa media nasional bias terhadapnya, “dalam upaya terpadu dengan kubu kampanye Clinton, dengan membuat kisah-kisah yang tak pernah terjadi menjadi berita.”

Calon wakil presiden dari partai Demokrat, Senator Virginia Tim Kaine, mencemooh tuduhan Trump itu dengan mengatakan kepada seorang pewawancara bahwa Trump menyalahkan media. Trump menyalahkan partai Republik dan mengatakan bahwa Amerika tidak dapat menjalankan pemilu yang adil. Trump, kata Kaine, mengumbar imajinasinya sendiri karena tahu akan kalah.

Rata-rata jajak pendapat nasional yang dikompilasi Real Clear Politics menunjukkan mantan menteri luar negeri Clinton unggul 5,5 persen. Tetapi hasil jajak pendapat besar terbaru yang dilansir hari Minggu oleh The Washington Post and ABC News, menunjukkan keunggulannya kurang dari itu, 47 persen berbanding 43 persen di kalangan calon pemilih dalam pemilu 8 November mendatang. [uh]