Trump Ancam Tutup Perbatasan dengan Meksiko

Migran dari Honduras menerima roti gratis dari penduduk Esquipulas, Guatemala, Senin, 15 Oktober 2018. (Foto: dok). Mereka berangkat berkelompok, dari San Pedro Sula menuju Amerika Serikat, untuk mengurangi kemungkinan serangan perampok dan bahaya lainnya yang biasa terjadi di jalur migrasi melalui Amerika Tengah dan Meksiko.

Presiden Donald Trump mengancam akan mengirim militer untuk menutup perbatasan selatan Amerika apabila Meksiko tidak menghentikan apa yang ia sebut “serangan gencar” migran dari Amerika Tengah, yang kini bersiap memasuki Meksiko dari perbatasannya dengan Guatemala.

Rombongan terdiri dari hampir 3.000 orang meninggalkan San Pedro Sula di Honduras akhir pekan lalu, melewati kawasan hutan dan permukiman Guatemala untuk menuju Meksiko dan akhirnya ke Amerika Serikat.

BACA JUGA: Ribuan Imigran Honduras Jalan Kaki Ribuan Kilometer ke Amerika

Trump mengklaim ada sejumlah penjahat di kalangan migran itu dan mendesak Meksiko, “dengan cara paling keras” untuk menghentikan mereka.

“Serangan terhadap negara kami di Perbatasan Selatan, termasuk unsur-unsur Penjahat dan Narkoba mengalir masuk, jauh lebih penting bagi saya sebagai Presiden daripada Perdagangan atau USMCA (Perjanjian perdagangan Amerika Serikat, Meksiko dan Kanada),” demikian cuitan Trump, Kamis (18/10).

“Ia melakukan kalkulasi politik,” kata Marcelo Ebrard, menteri luar negeri mendatang Meksiko, mengomentari cuitan Trump itu, terkait dengan pemilihan paruh waktu Amerika pada November mendatang. Ebrard mengatakan dalam wawancara radio lokal bahwa pernyataan-pernyataan Trump itu “sudah dapat diduga sebelumnya.”

Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo berada di Mexico City untuk pertemuan hari Jumat dengan Presiden Enrique Pena Nieto yang akan berakhir masa jabatannya.

Presiden Panama Juan Carlos Varela (kanan) menyambut kedatangan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo (melambaikan tangan kepada awak media) menjelang pertemuan di Palacio de las Garzas, Panama City, Panama, 18 Oktober 2018.

Meksiko mengirim ratusan polisi tambahan ke perbatasannya dengan Guatemala hari Kamis.

Sementara Trump mengancam akan mengerahkan militer ke perbatasan Meksiko-Amerika, Letkol Jamie Davis, Kamis (18/10) mengatakan dalam suatu pernyataan bahwa “Departemen Pertahanan belum ditugaskan untuk memberikan dukungan tambahan.”

Para pejabat Meksiko menyatakan mereka tidak akan membiarkan migran masuk sebagai satu rombongan besar. Setiap orang harus menunjukkan paspor atau visa untuk melintasi perbatasan, atau menyatakan niatnya untuk menetap di Meksiko atau mengajukan permohonan untuk mendapatkan status pengungsi. [uh]