Trump Anjurkan Pemilih Awal Demokrat Ubah Suara Mereka

Kandidat presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, berkampanye di University of Wisconsin Eau Claire (1/11). (AP/Matt Rourke)

Pengumuman FBI mengenai peninjauan email Clinton saat ia masih menjadi menlu telah memberi Trump senjata baru bahwa lawannya kurang jujur dan tidak bisa dipercaya.

Dalam waktu kurang dari seminggu hingga pemilihan presiden Amerika, jajak pendapat menunjukkan persaingan ketat antara Hillary Clinton dan Donald Trump, dan kedua kandidat itu berkampanye di negara-negara bagian penting untuk memenangkan pemilu.

Kandidat partai Republik, Donald Trump berada di Eau Claire, Wisconsin, Selasa malam (1/11), mendesak para pemilih Demokrat yang telah memberikan suaranya lebih awal untuk Clinton, bisa mengambil keuntungan dari UU Pemilu negara dan mengubah keputusan mereka.

Selama berhenti di Pennsylvania, negara bagian penting yang diperebutkan, Trump mengatakan kepada pendukungnya bahwa jika dia terpilih, dia akan mengajukan sidang khusus Kongres untuk mencabut Undang-Undang Perawatan Kesehatan yang Terjangkau, lebih dikenal sebagai Obamacare.

Trump telah menyebut program asuransi kesehatan itu bencana dan berjanji akan mengajukan program asuransi kesehatan versinya.

Pengumuman Direktur FBI James Comey pekan lalu bahwa anggotanya tengah meninjau email yang baru ditemukan sewaktu Clinton menjadi menteri luar negeri telah memberi Trump senjata baru dengan mengatakan bahwa lawannya kurang jujur dan tidak bisa dipercaya.

Comey menyatakan hampir empat bulan lalu bahwa FBI telah sepenuhnya menyelidiki email Clinton dan menemukan tidak ada dasar untuk menuduh Clinton melakukan tindak pidana.

Clinton mengatakan, pengumuman Comey yang begitu dekat dengan pemilu pada tanggal 8 November adalah "keterlaluan," dalam kampanyenya di Florida hari Selasa, di mana dia mengatakan perlakuan dan komentar Trump tentang perempuan "merendahkan, meremehkan dan menghina." [ps/al]