Alih-alih sikap kontroversial Presiden AS Donald Trump ketika memberikan pengampunan, termasuk kepada mitranya, mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn, minggu ini; dibanding pendahulunya dalam satu abad terakhir, Trump memberikan pengampunan yang jumlahnya lebih sedikit.
Dengan menggunakan data dari Departemen Kehakiman, Pew Research Center mengatakan sejak menjabat pada Januari 2017, Presiden Trump telah memberikan 29 pengampunan, termasuk yang diberikannya kepada Flynn Rabu lalu (25/11), dan 16 keringanan hukuman.
Sebaliknya, pendahulu Trump, Barack Obama, mengeluarkan 212 pengampulan dan 1.715 keringanan hukuman dalam delapan tahun masa jabatannya. Presiden George HW. Bush mengeluarkan 74 pengampunan dan tiga keringanan hukuman.
BACA JUGA: Ikuti Jejak Trump, Biden Berjanji akan Gunakan Perintah EksekutifIndividu bisa mengajukan permohonan pengampunan kepada presiden dalam dua bentuk, yaitu pengampunan dan keringanan hukuman. Umumnya, keringanan hukuman bersifat sebagian atau keseluruhan hukuman atas vonis yang dijatuhkan. Sementara pengampunan akan membebaskan terdakwa dari sisa hukuman atau konsekuensi hukuman di masa depan.
Trump Rabu lalu (25/11) memberikan pengampunan kepada Michael Flynn, yang mengaku bersalah pada tahun 2017 karena berbohong kepada agen-agen FBI tentang serangkaian pembicaraan yang dilakukannya dengan Duta Besar Rusia Untuk Amerika – ketika itu – Sergey Kislyak, tentang sanksi pemerintah Obama. Pembicaraan itu berlangsung saat transisi kepemimpinan ke Trump pada bulan Desember 2016.
Trump mencuit pengampuan yang diberikannya untuk Flynn di Twitter.
Langkah itu diambil ketika hakim federal sedang mempertimbangkan keputusan mendadak Departemen Kehakiman pada awal tahun ini untuk membatalkan kasus Flynn.
Para peneliti mencatat meskipun Trump memberikan lebih sedikit pengampunan dan keringanan hukuman dibanding pendahulunya, jumlahnya berubah dalam dua bulan terakhir masa kepemimpinannya.
Trump hanya mengabulkan 0,5% permohonan grasi yang disampaikan kepada pemerintahannya, tetapi beberapa pakar hukum mengantisipasi kemungkinan lebih banyak pengampunan akan diberikannya, khususnya kepada mitra-mitranya pada masa lalu, yang divonis dengan tuduhan yang serupa dengan Flynn, sebelum Januari 2021 nanti.
Individu pertama yang diampuni Trump pada tahun 2017 adalah Joe Arpaio, seorang sherrif di Arizona yang dihukum karena menggunakan pencirian berdasar ras seseorang (profil ras) yang melanggar hukum. Pengampunan Trump atas Arpaio itu memicu kemarahan sejumlah LSM dan aktivis, termasuk American Civil Liberties Union ACLU yang menyebut pengampunan itu sebagai “dukungan presiden terhadap rasisme.” [em/lt]